TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Massa Pro-Palestina Banjiri Washington, Desak Gencatan Senjata di Gaza

Kemarahan atas dukungan kuat Biden terhadap Israel

Ilustrasi orang-orang yang menggelar unjuk rasa sebagai tanda solidaritas terhadap Palestina. (pexels.com/youssef elbelghiti)

Jakarta, IDN Times - Puluhan ribu orang berkumpul di Washington DC, Amerika Serikat (AS), pada Sabtu (4/11/2023) waktu setempat, untuk menuntut gencatan senjata di Gaza. Pawai nasional yang menyerukan pembebasan Palestina tersebut berlangsung dari Freedom Plaza dan bergerak melewati Gedung Putih.

Para demonstran membawa bendera Palestina dan memprotes Israel, sambil membentangkan spanduk bertuliskan: 'Berdiri Bersama Palestina! Akhiri Pendudukan Sekarang!', 'Akhiri Perang di Gaza', dan 'Bebaskan Palestina', dilansir Anadolu Agency.

Mereka juga menyerukan diakhirinya bantuan AS kepada Israel, di mana Washington masih terus menolak seruan untuk mengakhiri perang meskipun jumlah korban tewas meningkat. Mereka juga mengerahkan kemarahannya kepada Presiden Joe Biden, yang dituding memiliki andil atas terjadinya genosida terhadap warga Palestina.

"Biden, Biden, kamu tidak bisa bersembunyi, kami menuduh anda melakukan genosida," teriak para pengunjuk rasa.

Baca Juga: Situasi Terkini di Gaza, Israel Bom Ambulans dan Sekolah

Baca Juga: Sebulan Digempur Israel, 9.299 Orang Tewas di Gaza

1. Israel melakukan kejahatan genosida terhadap warga Palestina

Para pakar PBB telah memperingatkan bahwa meningkatnya risiko genosida di Gaza di tengah pemboman tanpa henti yang dilakukan Israel terhadap wilayah kantong tersebut.

Israel mengklaim tindakannya membombardir wilayah-wilayah Palestina, sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan setidaknya 1.400 orang di Israel selatan.

Konvensi Genosida PBB mendefinisikan genosida sebagai tindakan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan secara keseluruhan atau sebagian, suatu kelompok nasional, etnis, ras atau agama. Ini termasuk pembunuhan dan tindakan untuk mencegah kelahiran.

2. Deretan suara para demonstran

Save Palestine (IDN Times/Aditya Pratama)

Al Jazeera melakukan wawancara dengan beberapa para demonstran, berikut hasil pembicaraan tersebut:

"Hentikan perang. Hentikan pengeboman. Hentikan genosida di Gaza. Saya berharap masyarakat di Gaza, di Palestina pada umumnya, mengetahui bahwa kami ada di sini. Bahwa mereka tidak sendirian," kata Nidaa, seorang demonstran yang mengatakan keluarganya di Gaza terus-menerus mengalami pemboman tanpa ada tempat aman di seluruh wilayah.

David Horowitz seorang aktivis Yahudi-Amerika, yang bergabung dalam demonstrasi tersebut menekankan perlunya gencatan senjata, dan menyebut pembantaian di Gaza sebagai kekejian. Dia juga mengecam seruan pemerintahan Biden untuk jeda kemanusiaan karena hal itu dianggap tidak cukup.

Penyintas Nakba, Siham Alfred, yang dipaksa keluar dari rumahnya saat masih kecil selama berdirinya Israel pada 1948, menyatakan ketakutannya atas potensi pengungsian warga Palestina keluar dari Gaza.

"Sayang sekali, mereka rasis. Mereka tidak percaya bahwa warga Palestina setara dengan orang Israel. Saya tidak akan pernah memilih Biden. Dia pengecut dan penjahat," ungkapnya.

Baca Juga: PBB Akui Tak Mampu Lagi Lindungi Warga Sipil di Gaza

Verified Writer

Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya