TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Maskapai Iran Air Batalkan Penerbangan ke Bandara Beirut

Imbas ancaman-peretasan menara kontrol bandara oleh Israel

Ilustrasi maskapai Iran Air. (unsplash.com/Alireza Akhlaghi)

Jakarta, IDN Times - Penerbangan Iran Air ke Bandara Internasional Rafic-Hariri di Beirut dibatalkan pada Sabtu (28/9/2024) hingga pemberitahuan lebih lanjut. 

Kementerian Transportasi Lebanon mengatakan, tentara Israel meretas menara pengawas bandara dan mengancam akan menargetkan sebuah pesawat sipil Iran yang berusaha mendarat. Kementerian kemudian memerintahkan otoritas bandara untuk mencegah pesawat Iran memasuki wilayah udara Lebanon.

Sumber-sumber di kementerian mengonfirmasi bahwa arahan tersebut dikeluarkan setelah sikap agresif tentara Israel, dilansir Anadolu Agency.

1. Israel klaim bandara Beirut dijadikan tempat transfer sejata dari Iran

Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, telah memperingatkan bahwa militer tidak akan mengizinkan senjata apapun ditransfer ke Hizbullah, termasuk melalui Bandara Internasional Beirut.

"Kami tidak akan mengizinkan transfer senjata ke Hizbullah dalam bentuk apa pun. Kami mengetahui adanya transfer senjata Iran ke Hizbullah, dan kami akan berupaya menggagalkannya," ujarnya dalam sebuah pernyataan.

"Kami menyatakan bahwa kami tidak akan mengizinkan pesawat musuh yang membawa senjata mendarat di bandara sipil di Beirut. Ini adalah bandara sipil untuk penggunaan sipil, dan harus tetap seperti itu," sambungnya.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Lebanon, Ali Hamieh, membantah klaim Israel bahwa bandara tersebut digunakan untuk mengirimkan senjata kepada Hizbullah.

"Fasilitas tersebut secara khusus untuk warga sipil dan lalu lintas udara militer di Bandara Beirut hanya tunduk pada persetujuan tentara Lebanon," ungkapnya.

Baca Juga: Singapura Imbau Warganya untuk Segera Tinggalkan Lebanon

2. Serangan Israel menghantam kawasan industri dekat bandara Beirut

Sumber keamanan Lebanon mengatakan, serangan Israel pada Sabtu menargetkan sebuah gudang dekat bandara Beirut, satu-satunya fasilitas penumpang internasional di Lebanon.

Serangan tersebut menghantam kawasan industri yang berjarak 500 meter dari gedung-gedung bandara Beirut dan bahwa ini merupakan serangan yang paling dekat dengan bandara. Area yang terkena serangan itu penuh dengan bengkel mobil, Reuters melaporkan.

Namun, pimpinan maskapai penerbangan nasional Lebanon, Middle East Airlines, Mohammad al-Hout mengatakan bahwa bandara tersebut beroperasi secara normal. Ia menuturkan, Bandara Beirut tidak menjadi target, tidak ada senjata di sana.

3. Serangan Israel ke Lebanon telah membunuh banyak orang

Potret bendera Lebanon. (pexels.com/Jo Kassis)

Israel telah mengintensifkan serangan udaranya ke Lebanon pekan ini, yang telah menewaskan ratusan orang. Pada Sabtu, tentara Israel mengklaim pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan udara baru-baru ini di pinggiran selatan Beirut.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya serangan Israel di Jalur Gaza, menyusul serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.

Serangan Israel ke wilayah kantong Palestina itu telah membunuh hampir 41.600 orang. Sebagian besar dari mereka yang tewas adalah wanita dan anak-anak. Sementara itu, serangan Israel ke Lebanon sejak 23 September telah menewaskan 700 orang.

Baca Juga: Mesir Minta Warganya Hindari Perjalanan ke Lebanon akibat Konflik

Verified Writer

Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya