TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kunjungi Hawaii, Presiden Korsel Puji Peran Komando Indo-Pasifik AS

Lawatan pertama dalam 29 tahun oleh seorang Presiden Korsel

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol. (instagram.com/sukyeol.yoon)

Intinya Sih...

  • Presiden Korsel memuji peran Komando Indo-Pasifik AS dalam meningkatkan aliansi dengan AS
  • Ketegangan geopolitik di Semenanjung Korea menjadi perhatian utama, terutama dalam spekulasi pertukaran militer antara Korut dan Rusia
  • Yoon menekankan pentingnya kekuatan solid berdasarkan komitmen internasional untuk melindungi nilai dan norma, serta meningkatkan kerja sama dengan NATO

Jakarta, IDN Times - Presiden Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk Yeol, memuji peran Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat (AS) dalam membawa aliansi antara Seoul-Washington ke tingkat baru di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Semenanjung Korea.

Pernyataan tersebut disampaikan Yoon kepada sekitar 400 tentara AS saat mengunjungi markas Komando Indo-Pasifik pada Selasa (9/7/2024) di Honolulu, Hawaii.

"Di antara banyak misi penting lainnya, Komando Indo-Pasifik mendukung kesiapan tempur gabungan Korsel-AS dan memainkan peran utama dalam menyediakan tambahan kekuatan AS jika terjadi keadaan darurat di Semenanjung Korea. Komando ini menjadi pilar utama aliansi Korsel-AS," ujarnya, dikutip dari Korea Herald.

Terakhir kali kepala negara Korsel mengunjungi pangkalan itu adalah pada 29 tahun lalu, saat dipimpin oleh Presiden Kim Young Sam.

1. Perkuat aliansi Korsel-AS di tengah ketidakstabilan di Semenanjung Korea

Yoon menekankan, kekuatan yang solid berdasarkan komitmen dan kerja sama erat adalah kekuatan pendorong yang dengan tegas melindungi tatanan berbasis aturan dan kawasan berdasarkan nilai dan norma.

Yoon juga menunjuk pada meningkatnya ketegangan geopolitik di Semenanjung Korea, dengan spekulasi adanya pertukaran militer antara Korea Utara (Korut) dan Rusia. AS dan Ukraina mengklaim Moskow menggunakan amunisi dan senjata Pyongyang dalam perangnya melawan Kiev.

"Saya berdiri di sini di tengah gelombang situasi geopolitik global dan ketidakstabilan di Semenanjung Korea. Sebab, tidak ada tempat lain yang dapat menunjukkan, serta memperkuat aliansi dan postur pertahanan gabungan kita dengan lebih baik selain datang ke Komando Indo-Pasifik," kata Yoon.

2. Perdagangan senjata Korut-Rusia diklaim mengancam perdamaian di kawasan

Yoon menggarisbawahi bahwa kekuatan yang didasarkan pada solidaritas internasional adalah kunci melawan 'aktor-aktor yang ceroboh'. Untuk mempertahankan kebebasan, demokrasi, dan kemakmuran dari para pelaku yang gegabah, dibutuhkan kekuatan dan negara-negara yang memiliki nilai-nilai yang sama.

Ini merujuk pada pertemuan bulan lalu antara Pemimpin Korut Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang menandatangani perjanjian kemitraan strategis komprehensif. Kedua negara komunis tersebut sepakat untuk memperkuat kerja sama militer dan ekonomi mereka, sehingga meningkatkan kekhawatiran masyarakat internasional.

Menerima pengarahan keamanan dari Komandan Indo-Pasifik AS, Samuel Paparo, Yoon mengatakan Pyongyang tidak hanya mengancam Semenanjung Korea, tetapi juga perdamaian dunia melalui perdagangan senjata ilegal dengan Moskow, dilansir KBS World.

Menurutnya, postur kesiapan pertahanan gabungan Korsel-AS lebih penting dari sebelumnya di tengah kemajuan dan provokasi kemampuan nuklir Korut yang terus berlanjut.

Verified Writer

Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya