TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Korut Diduga Kirim 13 Ribu Kontainer Berisi Senjata ke Rusia 

Kontainer berisi 6 juta peluru artileri kaliber 152 mm

Bendera Korea Utara. (Unsplash.com/Micha Brändli)

Jakarta, IDN Times - Korea Utara (Korut) dilaporkan telah mengirim lebih dari 13 ribu kontainer pengiriman yang diduga membawa senjata ke Rusia sejak pertengahan 2022. Hal ini diungkap oleh Badan Intelijen Pertahanan Korea Selatan (Korsel) kepada anggota parlemen dari Partai Kekuatan Rakyat, Kang Dae-sik.

Disebutkan, kontainer tersebut membawa lebih dari 6 juta peluru artileri kaliber 152 mm melalui pelabuhan Najin di bagian timur selama periode sekitar dua tahun, dilansir Yonhap, Selasa (27/8/2024).

1. Rusia menjadikan Korut sebagai basis pasokan senjatanya

Militer Korsel telah melacak tanda-tanda Pyongyang mentransfer senjata untuk Moskow sejak meletusnya perang di Ukraina pada Februari 2022.

"Untuk mempersiapkan perang berkepanjangan di Ukraina, Kremlin telah menjadikan Korut sebagai pangkalan pasokan senjata dan amunisi," kata laporan badan Intelijen tersebut.

Angka terbaru ini menandai peningkatan dua kali lipat sejak Februari, di mana saat itu Menteri Pertahanan Korsel Shin Won-sik mengatakan bahwa Pyongyang telah mengirim sekitar 6.700 kontainer ke Rusia.

Selain itu, militer juga menduga Pyongyang telah memasok Moskow dengan peluru artileri 122 mm, rudal mobile anti-air, rudal anti-tank, serta senjata lainnya.

Baca Juga: Rudal Korut Diyakini Bisa Jangkau Ujung Selatan Korsel 

2. Korut pamerkan drone bunuh dirinya di tengah latihan militer tahunan Korsel-AS

Korsel dan Amerika Serikat (AS) telah memantau kemungkinan rudal Korut yang dikirim ke Rusia, ini berdasarkan petunjuk bahwa beberapa rudal Rusia yang ditembakkan ke Ukraina memiliki karakteristik yang sama dengan rudal milik Pyongyang. Tidak hanya mengenai pengiriman senjata untuk Moskow, Seoul dan Washington juga telah memantau segala pergerakan Korut dalam program nuklir dan rudalnya.

Baru-baru ini, Pemimpin Korut Kim Jong Un melakukan pengawasan terhadap uji coba pesawat nirawak atau drone bunuh diri, guna meningkatkan kesiapan perang. Kim juga menyerukan pengembangan dan produksi lebih banyak drone tersebut.

"Penting untuk mengembangkan dan memproduksi lebih banyak drone bunuh diri dari berbagai jenis untuk digunakan dalam infanteri taktis dan unit operasi khusus, serta drone pengintaian strategis dan serang serba guna," kata Kim, dilansir dari Reuters dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).

KCNA mengatakan, Kim mengawasi uji coba tersebut pada 24 Agustus, yang diselenggarakan oleh Insitut Pesawat Nirawak dari Akademi Ilmu Pertahanan Korea Utara.

Uji coba tersebut dilakukan saat Seoul-Washington menggelar latihan militer gabungan tahunan 'Ulchi Freedom Shield' 2024. Latihan itu berlangsung dari 19-29 Agustus. Pyongyang pun telah lama mengecam latihan gabungan Korsel dan sekutunya, yang dianggap sebagai latihan untuk invasi Korut.

Verified Writer

Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya