Jepang Serukan Aksi Nyata untuk Reformasi Dewan Keamanan PBB
Persaingan pemilik hak veto buat DK PBB tidak optimal
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida, menyerukan tindakan konkret untuk mereformasi Dewan Keamanan (DK) PBB. Hal tersebut disampaikan dalam pidatonya di KTT PBB tentang Masa Depan, yang dibuka di New York pada Minggu (22/9/2024).
"Upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan kekerasan tidak dapat ditoleransi di mana pun di dunia. Hanya tatanan internasional yang bebas dan terbuka, berdasarkan aturan hukum, yang dapat menghasilkan pembangunan dan kemakmuran yang berkelanjutan," ujarnya.
Pernyataan Kishida merujuk pada prinsip-prinsip Piagam PBB sebagai pedoman dasar untuk tindakan dan merespons kebijakan Rusia dan China, dikutip dari NHK News.
1. Reformasi DK PBB guna memulihkan kepercayaan terhadap efektivitasnya
Mengenai reformasi DK PBB, Kishida mencatat bahwa mayoritas negara mendukung perluasan kategori keanggotaan tetap dan tidak tetap. Ia juga mengatakan mayoritas sangat menyadari peran penting DK dalam perdamaian dan keamanan internasional, serta kebutuhan mendesak untuk mereformasi dewan tersebut guna memulihkan kepercayaan terhadap efektivitasnya.
Kishida menekankan negara-negara anggota PBB harus mengambil tindakan konkret terhadap reformasi dewan dan sekaranglah waktunya. Sebab, tahun depan menandai peringatan 80 tahun berdirinya PBB.
Ia juga berjanji bahwa Tokyo akan terus berupaya menuju pelucutan senjata nuklir, sambil mengatakan betapa pun sulitnya jalan menuju dunia tanpa senjata nuklir, kami tidak dapat menghentikan kemajuan kami.
Kishida juga menekankan, para pemimpin dunia harus bersatu di bawah panji multilateralisme dan mengungkapkan bahwa komitmen Jepang terhadap PBB tetap teguh.
Baca Juga: Netanyahu Tunda Berangkat ke Sidang Majelis Umum PBB
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.