Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Jepang dan Korea Selatan (Korsel) telah sepakat untuk melanjutkan pertukaran tingkat tinggi secara penuh antara personel pertahanan, yakni Pasukan Bela Diri (SDF) Jepang dan militer Korsel, setelah penangguhan selama enam tahun karena insiden radar.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Jepang, Minoru Kihara dan Menhan Korsel Shin Won-sik pada Sabtu (1/6/2024) di sela-sela forum keamanan Asia 'Shangri-La Dialogue' di Singapura, dilansir NHK News.
Kihara mengatakan, pihaknya membahas kerja sama pertahanan di masa depan, mengingat hubungan bilateral yang membaik di bawah kepemimpinan kedua negara.
Baca Juga: Jepang-Korsel Beri Sanksi atas Dugaan Perdagangan Senjata Rusia-Korut
1. Seputar insiden radar 2018 antara Tokyo-Seoul
Pertukaran pertahanan kedua negara sempat terhenti di tengah perselisihan yang berkepanjangan, mengenai tuduhan Tokyo bahwa kapal perusak Angkatan Laut Korsel mengarahkan (lock-on) radar pengendali tembakannya ke pesawat patroli SDF di zona ekonomi eksklusif Jepang pada Desember 2018.
Seoul membantah tuduhan tersebut. Korsel mengklaim bahwa pesawat Jepang terbang dengan ketinggian rendah di dekat kapal perang, yang sedang mencari kapal nelayan Korea Utara (Korut) yang hanyut di Laut Jepang. Konfrontasi ini menambah deretan konflik hubungan kedua negara saat itu.
Dugaan insiden tersebut terjadi pada saat hubungan kedua negara merosot ke titik terendah di bawah kepemimpinan Presiden Korsel Moon Jae In. Dia dikenal karena posisinya yang anti-Jepang, terutama karena kompensasi tenaga kerja di masa perang, serta perselisihan perdagangan dan sengketa wilayah.
Pada Maret tahun lalu, Korsel di bawah pemerintahan Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan solusi atas perselisihan perburuhan di masa pendudukan Jepang (1910-1945), namun perselisihan tersebut masih belum terselesaikan hingga kini.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Baca Juga: Jepang akan Luncurkan Satelit Kayu Pertama di Dunia Bernama LignoSat
2. Jepang mewanti-wanti Korsel untuk tidak mengulang insiden serupa terkait radar
Meski begitu, pertemuan para menteri pada Sabtu tidak membahas rincian kasus tersebut. Namun, mereka menetapkan bahwa jika salah satu pihak menganggap tindakan pihak lain menimbulkan risiko dan berupaya menjalin kontak, pihak lain didesak untuk merespons, guna menjamin keselamatan mereka saat bertemu satu sama lain di laut.
"Kami belum mengubah posisi kami (mengenai masalah radar) dan kesenjangan masih ada di antara kedua belah pihak. Namun, jika insiden serupa terulang kembali dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki," kata Kihara kepada wartawan bahwa Tokyo-Seoul mempertahankan sikap mereka mengenai insiden tersebut, dikutip dari Kyodo News.
Sementara itu, Menhan Shin menyatakan harapannya untuk memperdalam kerja sama keamanan dengan Jepang. Dia mengatakan bahwa pihaknya akan memulihkan rasa saling percaya antara kedua negara.