TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jepang akan Luncurkan Satelit Kayu Pertama di Dunia Bernama LignoSat

Peluncuran akan dilakukan di AS pada September mendatang

Bendera Jepang. (Unsplash.com/ Roméo A.)

Intinya Sih...

  • Satelit kayu pertama di dunia, LignoSat, berhasil dibuat oleh peneliti Jepang setelah empat tahun pengembangan.
  • LignoSat akan dikirim ke luar angkasa dengan roket SpaceX dari AS untuk menuju ISS pada bulan September.
  • Satelit ini terbuat dari panel kayu magnolia setebal 4-5,5 mm dan dirancang tanpa menggunakan sekrup atau bahan perekat.

Jakarta, IDN Times - Peneliti Jepang mengumumkan bahwa mereka berhasil membuat satelit kayu pertama di dunia pada Selasa (28/5/2024). Satelit itu diberi nama LignoSat dan merupakan hasil dari upaya pengembangan selama sekitar empat tahun oleh tim dari Kyoto University dan Sumitomo Forestry Co, perusahaan produk kayu yang berbasis di Tokyo.

Satelit berbentuk kubus kecil tersebut akan diserahkan kepada Badan Eksplorasi Antariksa Jepang (JAXA) pada 4 Juni. Satelit akan dikirim ke luar angkasa dengan menggunakan roket SpaceX yang diluncurkan dari Kennedy Space Center di Florida, Amerika Serikat (AS) pada September, untuk menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), dilansir Kyodo News.

Baca Juga: Korut Kabari Jepang soal Rencana Peluncuran Satelit Sebelum 4 Juni

1. LignoSat merupakan terobosan penting bagi industri ruang angkasa dan kayu Jepang

Dalam siaran pers bersama mereka, Kyoto University dan Sumitomo Forestry mengatakan bahwa perkembangan terbaru ini merupakan langkah yang sangat berharga bagi industri ruang angkasa dan kayu. Hal ini dinilai akan membantu membuka kemungkinan penggunaan kayu, yang merupakan sumber daya yang berkelanjutan.

Tim tersebut menggarisbawahi bahwa pihaknya telah memastikan ketahanan material kayu, bahkan di lingkungan luar angkasa yang keras.

"Kami ingin membuat satelit, termasuk bagian substrat elektronik (yang ada di dalamnya), yang seluruhnya terbuat dari kayu di masa depan," kata Takao Doi, astronot Jepang yang menjabat sebagai profesor program khusus di Kyoto University.

"Ini akan dilepaskan ke luar angkasa sekitar satu bulan setelah tiba di laboratorium yang mengorbit. Tim berencana mengeksplorasi potensi kayu dengan menganalisis data yang dikirim dari satelit baru," sambungnya.

2. Satelit kayu dianggap sebagai alternatif ramah lingkungan

LignoSat adalah kubus berukuran 10 cm yang terbuat dari panel kayu magnolia setebal 4 hingga 5,5 milimeter, dan bingkai yang sebagian dibuat dari aluminium. Satelit ini memiliki panel surya yang ditempel di beberapa sisi dan beratnya sekitar 1 kg.

LignoSat juga dirancang berdasarkan teknik tradisional Jepang, yang tidak menggunakan sekrup atau bahan perekat apa pun. Satelit ini dibuat dengan tujuan untuk memanfaatkan keramahan lingkungan dan murahnya biaya kayu dalam pengembangan ruang angkasa.

Satelit kayu dipandang lebih baik bagi lingkungan, yang jika terbakar saat memasuki kembali atmosfer Bumi setelah menyelesaikan misinya, hanya akan menghasilkan semburan halus abu yang dapat terbiodegradasi. Sementara, satelit konvensional yang terbuat dari logam, dapat menghasilkan partikel alumina yang dapat berdampak buruk pada cuaca dan komunikasi.

Baca Juga: Satelit Starlink Elon Musk Masuk RI, Telkom Tersaingi?

Verified Writer

Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya