TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Buntut Insiden Penusukan, China Peringati Warganya yang ke Jepang

Menghormati adat istiadat lokal dan menghindari demonstrasi

Ilustrasi bendera China. (unsplash.com/CARLOS DE SOUZA)

Intinya Sih...

  • China menyerukan warganya di Jepang untuk berhati-hati karena insiden penusukan fatal terhadap siswa sekolah Jepang di Shenzhen, China selatan
  • Kedutaan China menyarankan warga negaranya untuk menghormati adat istiadat lokal dan menghindari demonstrasi atau pertemuan yang dapat memicu konflik dengan orang Jepang
  • Pemerintah Jepang mendesak Beijing untuk menjelaskan fakta-fakta terkait penusukan, memastikan keselamatan warga negara Jepang di China, dan menindak tegas unggahan-unggahan anti-Jepang di media sosial

Jakarta, IDN Times - China telah menyerukan kepada warganya yang bepergian atau tinggal di Jepang untuk berhati-hati. Peringatan tersebut menyusul insiden penikaman fatal terhadap seorang siswa sekolah Jepang di Shenzhen, China selatan, pekan lalu.

"Menjelang liburan Hari Nasional... mohon tingkatkan kesadaran akan tindakan pencegahan keamanan dan pastikan perjalanan yang aman mengingat situasi saat ini," kata Kedutaan Besar China di Tokyo dalam sebuah pernyataan pada 24 September 2024, dikutip dari Kyodo News pada Rabu (25/9/2024).

1. Berikut seruan China untuk warganya yang ingin ke Jepang dan berada di sana

Dengan liburan panjang China yang akan dimulai pada Selasa pekan depan, kedutaan juga menyarankan warga negaranya untuk menghormati adat istiadat lokal di Jepang. Serta, menghindari demonstrasi atau pertemuan untuk mencegah potensi konflik dengan orang Jepang.

Pada 18 September 2024, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun, dengan ayah berkewarganegaraan Jepang dan ibu berkewarganegaraan China, diserang saat dalam perjalanan ke sekolah Jepang di kota Shenzhen, provinsi Guangdong, dan meninggal akibat luka-lukanya keesokan paginya.

Seorang tersangka yang diidentifikasi sebagai pria berusia 44 tahun, ditangkap di tempat kejadian dan sedang diselidiki. Pihak berwenang China belum mengungkapkan motif penyerangan itu. Meski begitu, spekulasi berkembang bahwa penusukan itu terkait dengan peringatan 93 tahun pengeboman Jepang di jalur kereta api dekat Shenyang, awal dari Insiden Manchuria yang memicu invasi Jepang ke China timur laut.

Baca Juga: Taiwan Cabut Larangan Impor Makanan Jepang Terkait Fukushima

2. Jepang telah mendesak China untuk menjelaskan fakta dan motif pelaku terkait penusukan

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshimasa Hayashi. (x.com/NewZealandMFA)

Juru bicara pemerintah Jepang, Yoshimasa Hayashi, menuturkan bahwa Tokyo telah mendesak Beijing untuk menjelaskan fakta-fakta terkait penusukan tersebut secara jelas termasuk motif tersangka. Serta, memastikan keselamatan warga negara Jepang di China, khususnya anak-anak, dan menindak tegas unggahan-unggahan anti-Jepang yang tidak berdasar dan jahat di media sosial.

"Kami akan dengan tegas meminta China untuk segera menerapkan (tindakan tersebut)," ujarnya dalam jumpa pers rutin pada Rabu.

Saat ditanya tentang kemungkinan meninjau kembali anjurannya bagi warga negara Jepang yang bepergian ke China, Hayashi mengungkapkan pemerintah akan membuat keputusan yang tepat dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk situasi kemanan setempat.

3. Menlu Jepang-China gelar pertemuan bahas insiden penusukan tersebut

Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang, Yoko Kamikawa (kiri) bertemu dengan Menlu China Wang Yi (kedua dari kanan) di New York pada 23 September 2024. (x.com/MofaJapan_jp)

Buntut dari insiden penusukan tersebut, Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang, Yoko Kamikawa, mengadakan pertemuan dengan Menlu China Wang Yi pada Senin (23/9/2024) di sela-sela pertemuan Majelis Umum PBB di New York.

Wang mengatakan penusukan itu adalah kasus perorangan yang tidak disengaja dan bahwa China akan menangani kasus tersebut sesuai hukum. Ia juga mendesak Tokyo untuk bereaksi dengan tenang dan rasional, serta menghindari politisasi dan membesar-besarkannya, kata Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan.

"China akan menyelidiki dan menangani serangan tunggal terhadap siswa Jepang di Shenzhen sesuai dengan hukum dan akan memastikan keselamatan semua warga negara asing di China," kata kementerian tersebut, dikutip dari Asahi Shimbun.

Sementara itu, Kamikawa meminta Wang melakukan penyelidikan menyeluruh atas penusukan tersebut dan memberikan penjelasan yang jelas kepada Tokyo tentang apa yang terjadi, serta menghukum tersangka dan menerapkan tindakan pencegahan di masa mendatang.

Pihaknya juga mengatakan bahwa unggahan di media sosial yang tidak berdasar, termasuk menargetkan sekolah-sekolah Jepang, secara langsung memengaruhi keselamatan anak-anak dan sama sekali tidak dapat diterima. Tokyo meminta Beijing untuk mengambil tindakan keras sesegera mungkin untuk menjamin keselamatan warga Jepang, terutama anak-anak.

Baca Juga: Rusia Diduga Miliki Program Drone Rahasia di China 

Verified Writer

Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya