TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Begini Cara Jepang Peringati 28 Tahun Bencana Gempa Bumi Kobe 1995

Gempa yang memporak-porandakan kota pelabuhan Jepang

Bendera Jepang. (Unsplash.com/ Roméo A.)

Jakarta, IDN Times - Jepang memperingati 28 tahun bencana Gempa Bumi Kobe atau Gempa Besar Hanshin pada Selasa (17/1/2023). Gempa tersebut menewaskan lebih dari enam ribu orang.

Sebuah upacara peringatan dilakukan oleh warga setempat dan berdoa untuk mereka yang menjadi korban dari gempa yang mengguncang Kobe di Prefektur Hyogo dan daerah sekitarnya pada 17 Januari 1995.

Baca Juga: Gempa di Meksiko Mengguncang Tepat pada Peringatan Gempa 1985 dan 2017

Baca Juga: 5 Tips Mitigasi Gempa Pada Anak Sekolah ala Jepang

1. Ribuan lentera disusun membentuk tanggal bencana terjadi

Para warga dan keluarga korban mengheningkan cipta pada pukul 5.46 pagi, di waktu yang sama saat gempa 7,3 magnitudo mengguncang kota pelabuhan Jepang tersebut. Upacara peringatan menampilkan 10 ribu lentera yang disusun membentuk angka '1.17' tanggal bencana terjadi dan karakter kanji 'musubu' dalam bahasa Jepang yang artinya mengikat.

Para pejabat berharap acara tersebut dapat menyatukan seluruh generasi guna memetik pelajaran dari bencana itu, sehingga dapat diteruskan kepada generasi mendatang.

Acara tahunan ini sempat tertunda pada tahun 2021 dan 2022 karena pandemik COVID-19. Namun, tahun ini panitia penyelenggara memutuskan untuk mengembalikan ke skala sebelum pandemik, yakni dengan menampilkan dua kali lipat jumlah lentera yang digunakan dibandingkan tahun sebelumnya, NHK News melaporkan.

Baca Juga: Jepang Mulai Teliti Cara Hasilkan Energi Listrik dari Salju

2. Tentang Gempa Kobe 1995

Ilustrasi Seismogram (IDN Times/Arief Rahmat)

Dilansir Kyodo News, Gempa Kobe telah merusak sekitar 640 ribu rumah, termasuk sekitar 104 ribu yang hancur. Tercatat ada 6.434 korban jiwa yang tewas dan sekitar 44 ribu orang terluka dalam bencana tersebut. Selain itu, gempa telah memaksa 310 ribu orang mengungsi ke tempat penampungan darurat.

Skala Intensitas Seismik Badan Meteorologi Jepang mengkategorikan gempa tersebut dalam kategori maksimum, yakni tingkat 7, yang berarti mustahil korban dapat berdiri atau bergerak sesuai keinginan tanpa merangkak.

Kerusakan dari gempa tersebut menelan biaya hingga 100 miliar dolar AS, dalam kurs pada saat itu. Pemerintah Kobe pun membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membangun fasilitas baru yang telah porak-poranda, serta mendorong perubahan tanggap bencana negara dan upaya konstruksi bangunan tahan gempa.

Verified Writer

Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya