TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Badan Antariksa Jepang akan Luncurkan Roket H3 pada 15 Februari 2024

Upaya mencapai misi ke bulan

Potret roket H3 milik Badan Eksplorasi Antariksa Jepang (JAXA). (dok. Laman resmi JAXA/global.jaxa.jp)

Jakarta, IDN Times - Badan Eksplorasi Antariksa Jepang (JAXA), pada Kamis (28/12/2023), mengatakan akan melakukan peluncurkan roket H3 generasi berikutnya pada Februari 2024.

Hal tersebut merupakan upaya kedua setelah sempat mengalami kegagalan. Roket tersebut digadang-gadang sebagai roket andalan baru yang fleksibel dan hemat biaya.

H3 merupakan penerus dari H2A dan roket besar pertama yang dikembangkan oleh Negeri Sakura dalam waktu sekitar 30 tahun, dilansir NHK News.

1. Roket terbaru diklaim lebih fleksibel dan hemat biaya

Melalui laman resminya, JAXA mengumumkan jadwal peluncuran tersebut, yaitu pada 15 Februari 2024, pukul 09:22 waktu setempat dari kompleks peluncuran Yoshinobu di Tanegashima Space Center di Prefektur Kagoshima, barat daya Jepang.

Roket baru ini dirancang guna meningkatkan kapasitas muatan hingga 1,3 kali lipat dari H2A, juga memangkas biaya peluncuran sekitar setengahnya. Roket H3 dikembangkan oleh JAXA bersama Mitsubishi Heavy Industries Ltd.

Baca Juga: Rusia Geram karena Jepang Kini Bisa Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

2. Serangkaian eksperimen dan kegagalan Jepang di bidang antariksa

Roket Epsilon-5 milik Badan Eksplorasi Antariksa Jepang (JAXA). (instagram.com/JAXA (宇宙航空研究開発機構)

Peluncuran pertama mengalami kegagalan pada Maret tahun ini, setelah mesin tahap kedua roket tidak menyala. Namun, setelah menganalisis data penerbangan dan melakukan penelitian, JAXA mengidentifikasi tiga faktor utama yang berkontribusi terhadap kegagalan tersebut.

Badan antariksa kemudian mengambil tindakan yang diperlukan, termasuk melakukan pemeriksaan yang lebih ketat terhadap suku cadang dan komponen. Tujuannya adalah melakukan upaya kedua pada akhir Maret 2024.

Nantinya, roket H3 akan membawa instrumen untuk memeriksa kinerja roket bersama dengan dua satelit sekunder kecil, dikutip dari The Straits times.

Negara tersebut sempat mengalami serangkaian kegagalan di bidang antariksa. Pada Oktober tahun lalu, JAXA mengalami masalah dengan roket Epsilon-6 miliknya. Roket tersebut diperintahkan untuk menghancurkan dirinya sendiri karena menyimpang dari lintasan yang diinginkan. 

Lalu pada Juli 2023, roket Epsilon S meledak saat sedang melakukan uji coba pembakaran dan bereksperimen dengan roket yang dapat digunakan kembali.

Verified Writer

Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya