TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Atasi Populasi Menua, China Akan Naikkan Usia Pensiun

Usia pensiun di China adalah yang terendah di dunia saat ini

Potret Tiananmen Square di kota Beijing, China. (unsplash.com/Nick Fewings)

Jakarta, IDN Times - Stasiun penyiaran milik pemerintah China, CCTV, melaporkan bahwa badan legislatif tertinggi telah membahas rencana untuk menaikkan usia pensiun secara bertahap. Ini merupakan upaya untuk mengatasi penurunan jumlah penduduk usia kerja.

Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional membahas masalah itu dalam sidang pada Selasa (10/9/2024), di saat China menghadapi penurunan angka kelahiran dan populasi yang menua, dilansir NHK News.

1. Upaya mereformasi UU Ketenagakerjaan yang telah berlaku puluhan tahun

Usia pensiun resmi di China merupakan yang terendah di dunia, yakni 60 tahun untuk semua pekerja laki-laki, 55 tahun untuk perempuan pekerja profesional, dan 50 tahun untuk perempuan yang bekerja di pabrik. Aturan tersebut ditetapkan sejak puluhan tahun, tak lama setelah berdirinya Republik Rakyat China.

Diperkirakan pada 2035, populasi yang berusia 60 tahun atau lebih akan meningkat melebihi 400 juta jiwa di China. Jumlah tersebut mencakup lebih dari 30 persen dari seluruh penduduknya.

Laporan menunjukkan, usia pensiun akan dinaikkan menjadi 65 tahun bagi lak-laki dan perempuan secara bertahap. 

Baca Juga: Redakan Sengketa Dagang Uni Eropa-China, PM Spanyol Temui Xi Jinping

2. Naikkan usia pensiun karena tekanan anggaran pensiun yang defisit

Ilustrasi populasi. (unsplash.com/Airam Dato-on)

Para pejabat telah mendiskusikan masalah tersebut untuk mengubah undang-undang (UU) ketenagakerjaan, guna mengatasi tantangan dan masalah terkait, seperti tekanan pada ekonomi yang berasal dari menyusutnya jumlah tenaga kerja.

Membuat orang bekerja lebih lama akan mengurangi tekanan pada anggaran pensiun karena banyak provinsi di China yang sudah mengalami defisit yang besar. Kementerian Keuangan China mencatat, 11 dari 31 yurisdiksi tingkat provinsi di negara itu mengalami defisit anggaran pensiun. Berdasarkan data dari Akademi Ilmu Pengetahuan China yang dikelola negara, diperkirakan sistem pensiun akan kehabisan uang pada 2035.

Rancangan perubahan UU untuk menyesuaikan usia pensiun diperkirakan akan dipublikasikan untuk mendapat umpan balik dari masyarakat dalam beberapa minggu mendatang.

Langkah ini juga dinilai dapat menunda pembayaran pensiun dan mengharuskan para pekerja yang lebih tua untuk tetap bekerja lebih lama, yang mungkin tidak disambut baik oleh mereka semua.

Verified Writer

Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya