Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menghadiri konferensi keamanan Dialog Shangri-La di Singapura. Dia tiba pada Sabtu (1/6/2024), dengan tujuan mendari dukungan Asia Pasifik untuk pertemuan puncak perdamaian di Swiss bulan ini.
Penyelenggara acara tersebut, The International Institute for Strategic Studies, mengatakan bahwa Zelenskyy akan berpartisipasi dalam forum diskusi pada Minggu terkait perdamaian global dan stabilitas regional.
1. Zelenskyy akan bertemu Menhan AS
Kehadiran Zelenskyy di Shangri-La Dialogue tidak diumumkan sebelumnya. Oleh karena itu, kehadiran Presiden Ukraina tersebut mengejutkan dan dinilai merupakan ilustrasi nyata tekad Kiev menjaga komunitas internasional terlibat dalam isu Ukraina.
Dilansir CNN, Zelenskyy mengatakan akan mengadakan sejumlah pertemuan, khususnya dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin, Presiden dan Perdana Menteri (PM) Singapura dan Presiden Timor Leste. Pada Sabtu, Pentagon mengonfirmasi hal tersebut.
"(Pertemuan) untuk membahas situasi medan perang saat ini di Ukraina dan untuk menggarisbawahi komitmen AS untuk memastikan Ukraina memiliki apa yang dibutuhkan untuk mempertahankan diri dari serangan yang sedang berlangsung," katanya
Baca Juga: Temui Prabowo, Zelenskyy Harap RI Hadiri KTT Perdamaian di Swiss
2. AS tetap fokus di Indo-Pasifik meski terjadi perang di Eropa dan Timur Tengah
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin (Twitter.com/Secretary of Defense Lloyd J. Austin III) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Zelenskyy tiba beberapa jam setelah Austin berbicara pada forum tersebut. Austin dalam pidatonya, mengatakan bahwa Washington DC akan membantu Ukraina melawan invasi Rusia dan mendukung Israel di Gaza. Akan tetapi dia juga mengatakan berusaha memastikan konflik tidak menyebar dan juga akan fokus di wilayah Indo-Pasifik.
"Meskipun terjadi bentrokan bersejarah di Eropa dan Timur Tengah, Indo-Pasifik tetap menjadi medan operasi prioritas kami," katanya, dikutip CNBC.
"Biar saya perjelas: AS hanya bisa aman jika Asia juga aman. Itulah sebabnya AS telah lama mempertahankan kehadiran kami di kawasan ini," tambahnya.
Austin menekankan penyelesaian perselisihan secara damai lewat dialog, bukan pemaksaan atau konflik.
Baca Juga: Ukraina Gandeng Negara-Negara Nordik untuk Kerja Sama Keamanan