TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

WHO: Kematian Pertama Manusia karena Flu Burung H3N8 Terjadi di China

Belum diketahui sumber pasti penyebab infeksi

ilustrasi (Unsplash.com/CDC)

Jakarta, IDN Times - Laporan terbaru WHO menyebutkan, seorang perempuan dari provinsi Guangdong, China tenggara, meninggal akibat flu burung tipe H3N8 pada 16 Maret 2024. Itu merupakan korban pertama dari subtipe flu burung tersebut.

Virus flu burung H3N8 adalah subtipe flu yang paling sering ditemukan pada burung. Sebelumnya, virus itu belum pernah terdeteksi pada manusia, hingga dua kasus muncul pada April dan Mei tahun lalu di China. Namun, pada awal kasus tersebut dinilai tidak fatal. 

Baca Juga: Menkes Sebut Indonesia Rawan Terserang Flu Burung Clade Baru 2.3.4.4b

Baca Juga: Flu Burung Tewaskan Hampir 14 Ribu Pelikan dan Burung Laut di Peru

1. Korban H3N8 telah memiliki penyakit kanker sebelum terinfeksi

ilustrasi (Unsplash.com/Artem Beliaikin)

H3N8 pertama kali diketahui pada 2002. Flu burung itu muncul di unggas air Amerika Utara dan menginfeksi kuda, anjing dan anjing laut. Dua kasus infeksi flu tersebut pada manusia dilaporkan di China tahun lalu.

Dilansir Al Jazeera, WHO pada Senin (10/4/2023) menyatakan infeksi H3N8 dalam perkembangannya, menewaskan seorang perempuan di Guangdong. Perempuan itu disebut memiliki kondisi medis yang sudah ada, termasuk kanker dan telah dirawat di rumah sakit karena pneumonia parah pada Februari.

"Kasus ini terdeteksi melalui sistem surveilans infeksi saluran pernapasan akut (SARI) yang parah. Tidak ada kontak dekat dari kasus tersebut yang mengembangkan infeksi atau gejala penyakit pada saat pelaporan," kata WHO.

Tiga orang di China yang tertular H3N8 diperkirakan terpapar virus di pasar unggas hidup. WHO mengatakan pemerintah Beijing sejauh ini telah meningkatkan pemantauan terhadap jenis virus tersebut.

Baca Juga: Cile Deteksi Kasus Flu Burung Pertama pada Manusia

2. Penyelidikan lebih lanjut untuk H3N8

Flu burung H3N8 tidak terkait dengan H5N1, virus flu burung yang telah memusnahkan ratusan ribu unggas di seluruh dunia. Sejauh ini, rincian tentang H3N8 masih diperlukan penelitian lebih lanjut.

WHO mengatakan, dilansir The Guardian, penyebab infeksi H3N8 pada manusia masih belum jelas apa sumber pastinya dan apakah terkait dengan jenis virus yang telah beredar pada hewan. Badan Kesehatan PBB itu menyerukan penyelidikan lebih lanjut pada hewan dan manusia.

"Tampaknya virus ini tidak memiliki kemampuan untuk menyebar dengan mudah dari orang ke orang, sehingga risiko penyebarannya di antara manusia di tingkat nasional, regional, dan internasional dianggap rendah," kata WHO.

“Namun, karena sifat virus influenza yang terus berkembang, WHO menekankan pentingnya pengawasan global untuk mendeteksi perubahan virologis, epidemiologis dan klinis yang terkait dengan virus influenza yang beredar yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia (atau hewan)," tambahnya menjelaskan.

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya