TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Usai Bertemu Pemimpin Hamas, Erdogan Desak Palestina Bersatu

Haniyeh memuji sikap politik Erdogan

Pemimpin Hama Ismail Haniyeh dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Twitter.com/Presidency of the Republic of Türkiye)

Jakarta, IDN Times - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak warga Palestina bersatu di tengah perang Israel di Gaza. Seruan itu dilakukan usai berbicara dengan ketua Hamas Ismail Haniyeh di Istanbul pada Sabtu (20/4/2024).

Menurut Erdogan, persatuan dan integritas adalah jalan menuju kemenangan. Turki telah berulang kali mengecam serangan Tel Aviv ke Gaza.

Pertemuan Erdogan dengan Haniyeh berlangsung lebih dari dua jam di istana Dolmabahce di tepi selat Bosphorus. Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz mengutuk pertemuan tersebut.

Baca Juga: Presiden Turki Erdogan: Israel Lampaui Kejahatan Nazi Hitler

1. Jalan menuju kemenangan

Di awal-awal perang Israel-Hamas, Turki telah berusaha untuk mendapat pijakan sebagai mediator. Namun upaya tersebut mengalami kegagalan. Meski begitu, posisi Turki di kawasan tetap diperhitungkan.

"Respon terkuat terhadap Israel dan jalan menuju kemenangan terletak pada persatuan dan integritas (rakyat Palestina)," kata Erdogan dikutip dari Al Monitor.

Erdogan memelihara hubungan dengan Haniyeh dan pemimpin Hamas tersebut sering berkunjung. Hamas memiliki kantor di Turki sejak 2011, ketika Ankara membantu mengamankan perjanjian kelompok tersebut untuk membebaskan tentara Israel Gilad Shalit.

Amerika Serikat (AS), Uni Eropa (UE) dan Israel menetapkan Hamas sebagai kelompo teroris. Hamas merupakan otoritas yang menguasai Gaza, saingan Fatah yang menguasai Tepi Barat.

2. Haniyeh memuji Erdogan

Dalam wawancara eksklusif, Haniyeh memuji sikap intelektual, sejarah dan politik Erdogan serta rakyat Turki terhadap perjuangan Palestina.

Dia juga menilai pernyataan Erdogan mencerminkan hati nurani rakyat Turki, yang menganggap perjuangan Palestina sebagai perjuangan independen, berempati dengan Gaza dari sudut pandang kemanusiaan dan menentang penindasan.

"Kami masih ingat Presiden Erdogan mengangkat peta Palestina saat berpidato di PBB dan menjelaskan bagaimana Palestina diduduki secara bertahap sebagai respons terhadap Shimon Peres (eks Presiden Israel)," ujar Haniyeh dikutip dari Al Monitor.

"Kami memantau dengan cermat posisi Turki di kawasan, kebijakan regional dan internasionalnya, serta pendiriannya terhadap perjuangan Palestina dan Gaza," tambahnya.

Haniyeh juga menggaris bawahi perlunya menyatukan upaya menghentikan serangan Zionis yang tetap didukung AS.

Baca Juga: Erdogan: Turki Siap Jadi Tuan Rumah Perdamaian Rusia-Ukraina

Verified Writer

Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya