TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Salah Target, Drone Nigeria Sasar Warga Sipil yang Rayakan Maulid Nabi

Lebih dari 85 orang dikabarkan tewas

Ilustrasi drone bersenjata (Pixabay.com/TayebMEZAHDIA)

Jakarta, IDN Times - Puluhan warga sipil yang sedang merayakan hari raya Maulid Nabi Muhammad menjadi sasaran drone militer Nigeria pada Senin (4/12/2023), ketika militer memburu para bandit yang telah mengacau selama puluhan tahun.

Serangan salah sasaran itu terjadi di desa Tudun Biri, negara bagian Kaduna. Pejabat mengatakan ada laporan korban jiwa, tapi jumlahnya belum bisa dipastikan.

"Kami menguburkan 85 orang yang tewas dalam serangan bom itu," kata Idris Dahiru, warga yang kerabatnya termasuk di antara korban meninggal. 

1. Operasi rutin menyerang bandit dan kelompok militan

Ilustrasi drone (Unsplash.com/asoggetti)

Gubernur Kaduna Uba Sani tidak memberikan indikasi jumlah korban. Sheikh Rabiu Abdullahi, pemimpin agama setempat, menyebut 50 orang tewas. Sedangkan dua saksi mengatakan lebih dari 80 orang tewas.

"Angkatan Darat Nigeria sedang menjalankan misi rutin melawan teroris, tetapi secara tidak sengaja berdampak pada anggota masyarakat," kata Samuel Aruwan, komisaris urusan dalam negeri Kaduna, dikutip dari Reuters.

Kaduna berada di sebelah barat laut Nigeria. Selama lebih dari 10 tahun, wilayah tersebut telah dikacaukan oleh kelompok militan dan para bandit. Mereka kadang menculik untuk mencari uang tebusan dan meluncurkan serangan bersenjata.

Baca Juga: Bandit Nigeria Serang Jemaah Muslim yang Sedang Salat, 7 Orang Tewas

2. Pengakuan para saksi

Warga desa pertama kali mendengar raungan suara pesawat mendekat. Tak lama kemudian disusul ledakan besar.

"Saya berada di dalam rumah ketika bom pertama dijatuhkan. Kami bergegas ke lokasi kejadian untuk membantu mereka yang terkena dampak, kemudian bom kedua dijatuhkan," kata Dahiru dikutip dari AFP.

"Bibi saya, istri saudara laki-laki saya dan keenam anaknya, serta istri dari keempat saudara laki-laki saya termasuk di antara korban tewas. Keluarga kakak laki-laki saya semuanya tewas, kecuali bayinya yang masih hidup," tambahya.

Salah satu penyintas, Danjuma Salisu, mengatakan bahwa banyak warga tidak bisa melarikan diri. Dia terbaring di rumah sakit dengan cedera tangan dan kaki.

"Kami telah menghitung lebih dari 80 mayat yang dikuburkan," kata Abubakar Inua, seorang warga desa.

Verified Writer

Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya