TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rusia Janji Buka Koridor Laut untuk Kapal Ukraina, Tapi Ada Syaratnya

Rusia akan buka blokade pelabuhan Mariupol 

ilustrasi (Unsplash.com/Andy Li)

Jakarta, IDN Times - Rusia mengatakan siap membuka koridor kemanusiaan di Laut Hitam. Koridor itu akan digunakan untuk jalur kapal-kapal Ukraina yang membawa produk pangan seperti gandum.

Meski begitu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Andrei Rudenko, menjelaskan pembukaan koridor tersebut harus dengan imbalan pencabutan sanksi.

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen menuduh Rusia menggunakan kelaparan dan gandum sebagai senjata. Perdana Menteri (PM) Polandia, Mateusz Morawiecki, menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan tanaman Ukraina untuk melakukan pemerasan secara global.

Baca Juga: Lithuania-Inggris Sepakati Misi Militer Atasi Blokade Rusia di Odessa

1. Rusia minta imbalan pencabutan sanksi

ilustrasi (Pexels.com/Jahoo Clouseau)

Perang Rusia di Ukraina telah memicu ancaman kelangkaan pangan global. Ini karena Rusia dan Ukraina adalah dua negara eksportir gandum terbesar di dunia. Negara-negara yang bergantung pada gandum Rusia-Ukraina kini mulai merasakan dampak itu.

Sejak invasi Rusia, pelabuhan Laut Hitam Ukraina telah diblokir, yang menyebabkan lebih dari 20 juta ton produk biji-bijian terjebak tidak bisa diekspor. Upaya untuk mengirim biji-bijian itu telah dilakukan tapi belum berhasil.

"Kami telah berulang kali menyatakan pada titik ini bahwa solusi untuk masalah pangan memerlukan pendekatan yang komprehensif, termasuk pencabutan sanksi yang telah dikenakan pada ekspor Rusia dan transaksi keuangan," kata Rudenko, dikutip Reuters.

"Dan itu juga membutuhkan penghapusan ranjau oleh pihak Ukraina di semua pelabuhan tempat kapal berlabuh. Rusia siap menyediakan jalur kemanusiaan yang diperlukan, yang dilakukannya setiap hari," tambahnya.

2. Rusia akan buka blokade pelabuhan Mariupol

Rusia telah menguasai semua wilayah Mariupol, kota pelabuhan yang berada di tenggara Ukraina. Pasukan Rusia juga disebut telah menetralisir peledak seperti ranjau yang ditanam oleh tentara Ukraina di pesisir dan lautan.

"Sebagai hasil dari tindakan kompleks yang diambil oleh Angkatan Laut Rusia, bahaya ranjau telah dihilangkan di pelabuhan Mariupol, langkah-langkah untuk membangun kembali infrastruktur pelabuhan sedang dilakukan," kata kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional RUsia, Mikhail Mizintsev, pada Selasa (24/5/2022) dikutip Tass.

Rusia berjanji akan mulai membuka koridor kemanusiaan di pelabuhan tersebut, yang memungkinkan kapal asing keluar dari pelabuhan dengan aman. 

"Untuk memastikan keluarnya kapal asing dengan aman dari pelabuhan Mariupol, koridor sepanjang 115 mil (185 km) dan lebar dua mil (3,2 km) menuju Laut Hitam akan diatur mulai pukul 08:00 waktu Moskow pada 25 Mei," tambah Mizintsev.

Baca Juga: Ukraina Akan Sita Aset Warganya yang Dukung Rusia

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya