Rusia dan AS Lancarkan Serangan Udara di Suriah
Serangan menewaskan total 42 anggota milisi bersenjata
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Rusia dan Amerika Serikat (AS) sama-sama melancarkan serangan udara di Suriah. Dua negara dengan kekuatan militer besar tersebut masih menempatkan kekuatannya di Suriah, tetapi kepentingan mereka berbeda.
Rusia menyerang pemberontak Suriah di provinsi Idlib dan menewaskan setidaknya 34 pejuang serta melukai 60 orang lainnya.
Sedangkan, AS melancarkan serangan yang menargetkan kelompok yang didukung oleh Iran. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, pada Senin (13/11/2023), mengonfirmasi pasukannya telah melancarkan dua serangan udara.
Baca Juga: Gaza Makin Panas, Israel Serang Fasilitas Militer Suriah
1. Serangan balasan oleh Rusia
Rusia telah lama melakukan intervensi dalam konflik Suriah dengan mendukung Presiden Bashar Al-Assad. Moskow membantu pemerintah untuk melawan para pemberontak.
Dilansir Reuters, tentara pemerintah Suriah melaporkan, pemberontak sebelumnya telah melakukan serangan di wilayah yang dikuasai pemerintah di provinsi Idlib dan Aleppo dengan artileri.
Wakil Kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah, Vadim Kulit, mengatakan pasukan pemberontak melancarkan serangan sebanyak tujuh kali dalam 24 jam terakhir. Serangan udara yang dilakukan Rusia merupakan serangan balasan.
Idlib merupakan wilayah terakhir yang dikuasai pemberontak. Wilayah itu memiliki lebih dari 3 juta penduduk dan menolak hidup di bawah pemerintahan Presiden Assad.
Baca Juga: Jenderal Lebanon: Lonjakan Migran Ilegal dari Suriah Bisa Berbahaya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.