TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rusia Bombardir Jaringan Energi Ukraina, 19 Orang Terluka

Ukraina minta bantuan tambahan sistem pertahanan udara

ilustrasi (Facebook.com/Минобороны России)

Intinya Sih...

  • Pasukan Rusia meluncurkan serangan besar menggunakan rudal dan drone yang menargetkan infrastruktur energi Ukraina, melukai 19 orang.
  • Serangan keenam dalam dua setengah bulan terakhir menghantam pembangkit listrik, merusak dua pembangkit listrik DTEK.
  • Kementerian Pertahanan Rusia melakukan serangan balasan dengan senjata presisi untuk menargetkan fasilitas energi, kompleks industri militer serta depot senjata yang dipasok dari negara-negara Barat.

Jakarta, IDN Times - Pasukan Rusia meluncurkan serangan besar menggunakan rudal dan drone yang menargetkan infrastruktur energi Ukraina. Serangan pada Sabtu (1/6/2024) tersebut juga melukai 19 orang.

Perusahaan energi swasta DTEK mengatakan, dua pembangkit listriknya rusak parah. Ini merupakan serangan keenam dalam dua setengah bulan terakhir yang menghantam pembangkit listriknya.

Baca Juga: Korsel Tuding Rusia Gunakan Senjata Korut untuk Serang Ukraina

1. Ukraina berhasil cegat sebagian besar serangan

ilustrasi pasukan Ukraina meluncurkan rudal (Twitter.com/Володимир Зеленський)

Pejabat Ukraina menjelaskan, Rusia meluncurkan rentetan rudal dan drone di lima wilayah. Operator jaringan listrik nasional Ukrenergo mengatakan, serangan itu menghantam Donetsk, Zaporizhzhia, Dnipropetrovsk, Kirovohrad, dan Ivano-Frankvisk.

"Pagi hari ini Rusia kembali melancarkan serangan terhadap fasilitas energi Ukraina. Sejak bulan Maret, ini merupakan serangan rudal dan drone keenam yang besar dan kompleks terhadap infrastruktur energi sipil," kata Ukrenergo, dikutip Al Jazeera.

Komandan angkatan udara Ukraina melaporkan, sistem pertahanan yang dimiliki berhasil menembak jatuh 35 dari 53 rudal Rusia. Selain itu, 46 dari 47 drone juga berhasil dicegat.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pihaknya melakukan serangan balasan dengan senjata presisi untuk menargetkan fasilitas energi, kompleks industri militer serta depot senjata yang dipasok dari negara-negara Barat.

2. Ukraina minta bantuan sistem pertahanan udara tambahan

Serangan tersebut merupakan bagian serangkaian serangan berkelanjutan Rusia terhadap jaringan listrik Ukraina sejak Maret. Pejabat Ukraina melaporkan bahwa petugas pemadam kebakaran (damkar) berupaya memadamkan api di beberapa lokasi setelah serangan.

Dilansir Associated Press, kerusakan infrastruktur energi telah memaksa Ukraina melakukan pemadaman listrik bergilir secara nasional. 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menanggapi serangan tersebut dengan mengatakan bahwa Kiev sangat membutuhkan pertahanan udara tambahan dari para Sekutu Baratnya.

"Mitra kami tahu persis apa yang dibutuhkan untuk hal ini. (Rudal) Patriot tambahan dan sistem pertahanan udara modern lainnya untuk Ukraina. Mempercepat dan memperluas pengiriman F-16 ke Ukraina. Memberi prajurit kita semua kemampuan yang diperlukan," ujarnya.

Baca Juga: Biden Izinkan Ukraina Serang Wilayah Rusia dengan Senjata AS

Verified Writer

Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya