TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rusia Ancam Drone AS yang Terbang di Laut Hitam

Putin perintahkan produksi rudal yang sebelumnya dilarang

ilustrasi (Pixabay.com/Military_Material)

Intinya Sih...

  • Menteri Pertahanan Rusia memperingatkan akan tindakan tegas untuk menangkal drone pengintai AS di Laut Hitam.
  • Peningkatan intensitas drone AS dapat meningkatkan ketegangan dan risiko konfrontasi langsung antara NATO dan Rusia.
  • Putin memerintahkan produksi rudal jarak menengah yang sebelumnya dilarang berdasarkan INF karena serangan Ukraina di Krimea yang disebut dibantu oleh AS.

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Rusia Andrey Belousov memperingatkan akan mengambil tindakan tegas untuk menangkal drone pengintai Amerika Serikat (AS) di Laut Hitam. Pada Jumat (28/6/2024), Kementerian Pertahanan Rusia mencatat terjadi peningkatan intensitas drone AS di wilayah tersebut.

Mereka mengatakan, drone pengintai  melakukan aktivitas intelijen dan menargetkan senjata presisi yang dipasok ke militer Ukraina untuk menyerang fasilitas Rusia. Penerbangan seperti itu dinilai dapat meningkatkan secara signifikan kemungkinan terjadinya insiden sehingga berisiko konfrontasi langsung antara NATO dan Rusia.

Baca Juga: Ukraina Klaim Sukses Hancurkan Gudang Drone Rusia

1. Drone AS menunjukkan NATO terlibat di konflik Ukraina

ilustrasi bendera Rusia. (Pixabay.com/IGORN)

Belousov telah memerintahkan para pejabatnya untuk mempersiapkan respon terhadap penerbangan drone AS. Moskow menilai, aktivitas drone itu dapat meningkatkan ketegangan lebih lanjut.

"Ini menunjukkan peningkatan keterlibatan AS dan negara-negara NATO lainnya dalam konflik di Ukraina di pihak rezim Kiev," kata Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip Military Times.

"Anggota NATO akan memikul tanggung jawab untuk itu," tambahnya.

Kementerian mengatakan Belousov telah mengarahkan Staf Umum untuk membuat proposal mengenai langkah respons operasional terhadap provokasi tersebut.

2. AS dinilai memberi bantuan intelijen dan penargetan dalam serangan di Krimea

Pesawat nirawak milik AS (Twitter.com/U.S. Air Force)

Moskow dan Washington DC sebelumnya telah terlibat perselisihan mengenai masalah ini. Pada Maret 2023, jet tempur Su-27 merusak drone MQ-9 Reaper yang membuatnya jatuh di Laut Hitam.

Ini adalah bentrokan langsung pertama antara Rusia dan AS sejak Perang Dingin. Konrontasi berulang itu dapat memicu ketegangan terkait perang di Ukraina.

Ancaman respons oleh Kementerian Pertahanan Rusia itu juga menyusul serangan Ukraina terhadap Sevastopol, Semenanjung Krimea, pada akhir pekan dengan rudal ATACMS buatan AS. Serangan menewaskan empat orang dan melukai sekitar 150 orang.

Dilansir Associated Press, para pejabat Rusia menuduh AS terlibat langsung dalam serangan tersebut. Washington dinilai memberi informasi intelijen dan penargetan.

Moskow memperingatkan untuk melakukan tindakan balasan terhadap hal itu.

Baca Juga: NATO Wanti-Wanti Sabotase Rusia di Dunia Maya

Verified Writer

Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya