TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rudal Sarmat Rusia Siap Beroperasi, Daya Jelajahnya 18 Ribu Km

Diklaim bisa jangkau seluruh wilayah di dunia

ilustrasi peluncuran rudal Rusia (youtube.com/Military Update)

Jakarta, IDN Times - Kepala badan antariksa Rusia Roscosmos Yuri Borisov, pada Jumat (1/9/2023), mengatakan bahwa rudal balistik antarbenua Sarmat telah mengambil tugas tempur. Itu merupakan rudal terbaru Rusia yang pernah disebut Presiden Vladimir Putin akan membuat musuh Moskow berpikir dua kali.

Rudal Sarmat RS-28 disebut para ahli dapat menjangkau seluruh bumi, baik itu di Kutub Utara atau di Kutub Selatan. Rudal juga mampu membawa beberapa hulu ledak sekaligus, termasuk hulu ledak nuklir.

Baca Juga: Rusia Tolak Selidiki Kematian Prigozhin Sesuai Aturan Internasional

1. Rudal mampu mengirim hulu ledak ke wilayah mana pun di dunia

ilustrasi (youtube.com/Military Weapons)

Sarmat adalah rudal balistik canggih antarbenua yang berbasis silo bawah tanah. Menurut para pejabat Rusia, rudal itu mampu membawa hingga 15 hulu ledak nuklir. Namun militer Amerika Serikat (AS) mengatakan, kapasitas rudal itu mungkin hanya 10 hulu ledak.

Dilansir Al Jazeera, Borisov mengatakan bahwa rudal itu telah mengambil posisi siaga tempur. Berdasarkan perkiraan para ahli, jenis rudal RS-28 disebut mampu mengirim hulu ledak MIRV seberat 10 ton ke lokasi mana pun di seluruh dunia.

NATO menyebut rudal Rusia itu sebagai Satan 2. Rudal memiliki fase peluncuran awal yang singkat, sehingga hanya ada sedikit waktu bagi sistem pengawas untuk melacak lepas landasnya.

2. Moskow klaim telah berhasil menguji Sarmat

Kesiapan rudal Sarmat ini sedikit mundur dari target awal. Kremlin sempat menyatakan, rudal balistik itu siap dioperasikan pada 2018 dan bakal digunakan di medan tempur pada 2021.   

Tapi, jadwal itu kemudian mundur hingga akhir 2022. Pada Juni lalu, Putin mengatakan sistem Sarmat akan masuk tugas tempur segera, tapi tidak menyebutkan secara spesifik.

Baru ini kali ini, salah satu rudal tercanggih Rusia itu disebut telah siap dalam mode tugas tempur.

Dilansir The Moscow Times, pada April 2022, Moskow mengklaim berhasil menguji rudal itu. Putin yakin rudal itu akan menjadikan negara Barat berpikir dua kali jika ingin menyerang Rusia. 

Sarmat diperkirakan memiliki berat lebih dari 200 ton. Bahkan teknologi yang dirancang untuk Sarmat adalah untuk menghindari sistem pertahanan anti-rudal.

Baca Juga: AS Peringatkan Korut agar Tidak Kirim Senjata ke Rusia

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya