TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Putin Perintahkan Militer Rusia Ditambah 170 Ribu Tentara

Respon atas ekspansi NATO

Presiden Rusia, Vladimir Putin. (Twitter.com/President of Russia)

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit untuk meningkatkan jumlah pasukannya sebesar 15 persen. Kementerian Pertahanan mengatakan langkah itu adalah respons terhadap meningkatnya ancaman.

Berdasar dekrit tersebut, jumlah tentara yang akan bertugas bakal ditambah sekitar 170 ribu personel. Ini membuat jumlah total tentara Rusia menjadi 1.320.000 pasukan.

Selama perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung, Moskow diperkirakan menderita banyak korban jiwa. Tapi pihak berwenang tidak merilis jumlah pasti karena itu termasuk informasi rahasia.

Baca Juga: Tolak Kehadiran Menlu Rusia, Sejumlah Negara Eropa Boikot KTT OSCE

1. Peningkatan jumlah pasukan dilakukan secara bertahap

Vladimir Putin, Presiden Rusia. (Twitter.com/President of Russia)

Penambahan pasukan kali ini merupakan yang kedua kalinya sejak tahun 2018. Kementerian mengatakan perintah itu tidak berarti perluasan wajib militer secara signifikan.

"Peningkatan jumlah prajurit Angkatan Bersenjata Federasi Rusia dilaksanakan secara bertahap, berdasarkan warga negara yang menyatakan keinginan untuk menjalani dinas militer berdasarkan kontrak," kata Kementerian dikutip dari BBC.

Ini berarti peningkatan jumlah pasukan dilakukan lewat perekrutan dan bukan melalui proses mobilisasi atau perubahan wajib militer.

Baca Juga: Eks PM Rusia Mikhail Kasyanov Dimasukkan dalam Daftar Agen Asing

2. Respon atas ekspansi NATO

Kementerian mengatakan bahwa peningkatan jumlah pasukan diputuskan sebagai tanggapan atas operasi militer di Ukraina. Selain itu, langkah tersebut juga merupakan respon terhadap ekspansi NATO.

Angkatan bersenjata gabungan NATO sedang dibangun di dekat perbatasan Rusia dan sistem pertahanan udara tambahan serta senjata serang sedang dikerahkan. Potensi kekuatan nuklir taktis NATO sedang ditingkatkan," katanya dikutip dari ABC News.

Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, pada Desember tahun lalu menyatakan bahwa Rusia membutuhkan 1,5 juta pasukan untuk menjamin keamanan negara. Tapi saat itu, dia tidak mengatakan kapan kekuatan militer akan mencapai jumlah tersebut.

Verified Writer

Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya