TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Punya 500 Hulu Ledak, China Percepat Pembangunan Persenjataan Nuklir

Pengembangan China lebih cepat dibanding negara lain

Rudal DF-31 milik China. (Wikimedia.org/Tyg728)

Jakarta, IDN Times - Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) memperkirakan China saat ini  memiliki sekitar 500 hulu ledak nuklir

Menurut laporan yang diterbitkan pada Senin (17/6/2024), China menambah sebanyak 90 hulu ledak dalam 12 bulan hingga Januari 2024.

Hans M Kristensen, pakar senjata pemusnah massal di SIPRI mengatakan, China memperluas persenjataan nuklirnya lebih cepat dibandingkan negara lain.

1. Pengembangan nuklir China akan melampaui negara mana pun

ilustrasi peluncuran rudal (Pixabay.com/SpaceX-Imagery)

Sebelumnya, SIPRI mencatat China memiliki sekitar 420 hulu ledak nuklir pada 2023. Namun Beijing telah memperluas persenjataan nuklirnya secara cepat dan meningkatkan jumlahnya.

"Pada  2020, Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) memperkirakan persediaan hulu ledak nuklir China berada di angka 200 dan diperkirakan akan meningkat setidaknya dua kali lipat pada tahun 2030," katanya, dikutip dari Insider.

"Namun, Beijing telah mempercepat ekspansi nuklirnya, dan Departemen Pertahanan memperkirakan persediaan China memiliki lebih dari 500 hulu ledak nuklir yang beroperasi pada Mei 2023,” lanjut laporan itu.

SIPRI menjelaskan, perubahan jumlah, kemampuan, dan kesiapan nuklir China di tahun-tahun mendatang kemungkinan besar akan melampaui potensi pengembangan kekuatan nuklir negara mana pun.

Baca Juga: Krisis Iklim di China: Banjir dan Panas Ekstrem Datang Bersamaan

2. China operasikan sekitar 24 hulu ledak untuk rudal

Apa yang disampaikan oleh SIPRI juga mirip dengan perkiraan Pentagon. Mereka mengatakan, China diperkirakan akan memiliki lebih dari 1.000 hulu ledak nuklir yang beroperasi pada 2030.

Dilansir Kyodo, saat ini AS dan Rusia yang paling banyak memiliki hulu ledak. Mereka memiliki hampir 90 persen dari total hulu ledak nuklir global, dengan AS memiliki 5.580 dan Rusia memiliki 5.044 hulu ledak.

Sekitar 3.904 hulu ledak dikerahkan melalui rudal dan pesawat dengan rincian 1.710 oleh Rusia dan 1.770 oleh AS.

SIPRI mengatakan, China diperkirakan telah mengerahkan 24 hulu ledak nuklir untuk rudal.

"Sementara jumlah hulu ledak nuklir global terus menurun seiring dengan pembongkaran senjata era Perang Dingin secara bertahap, sayangnya kita terus melihat peningkatan jumlah hulu ledak nuklir yang beroperasi dari tahun ke tahun," kata Direktur SIPRI Dan Smith.

Verified Writer

Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya