TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polandia Buka Opsi Kirim Pasukan ke Ukraina untuk Perangi Rusia

Instruktur Prancis akan ke Ukraina untuk melatih tentara

Menteri Luar Negeri Polandia, Radek Sikorski (Twitter.com/Ministry of Foreign Affairs 🇵🇱)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Polandia Radek Sikorski mengatakan, negaranya tidak boleh mengesampingkan kemungkinan mengirim pasukan ke Ukraina. Hal itu terungkap dalam wawancara yang terbit pada Selasa (28/5/2024).

Ide untuk mengirim tentara asing ke Ukraina melawan invasi ilegal pasukan Rusia telah dilontarkan awal tahun ini oleh Prancis. Tapi, tidak ada negara yang secara terbuka mendukung, termasuk Polandia.

Polandia adalah negara tetangga yang berbatasan langsung dengan Ukraina. Negara tersebut telah menyediakan banyak peralatan militer dan bantuan kemanusiaan kepada Kiev.

1. Membiarkan Putin menebak langkah sekutu Ukraina

Menteri Luar Negeri Polandia, Radek Sikorski (Twitter.com/Ministry of Foreign Affairs 🇵🇱)

Sebelumnya, para sekutu Ukraina di NATO telah berjanji memasok uang dan senjata selama diperlukan, tapi mengesampingkan kemungkinan pengiriman tentara ke Ukraina. Sikorski memiliki komentar yang berbeda.

"Kita tidak boleh mengesampingkan hal itu. Kita harus membiarkan (Presiden Rusia Vladimir) Putin menebak-nebak niat kita," katanya, dikutip Associated Press.

Namun di sisi lain, juru bicara Kementerian Pertahanan Polandia Janusz Sejmej mengaku tidak mengetahui soal rencana tersebut.

Ide pengiriman pasukan asing ke Ukraina telah hangat diperdebatkan. Amerika Serikat (AS) dan beberapa sekutu Eropa serta Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg sejauh ini memilih menjauh dari ide tersebut.

Baca Juga: Spanyol Janjikan Bantuan Militer ke Ukraina Senilai Rp17 Triliun

2. Instruktur Prancis akan ke Ukraina untuk melatih pasukan

Pada Senin, komandan tertinggi Ukraina dilaporkan telah menandatangani dokumen yang mengizinkan instruktur militer Prancis berada di pusat pelatihan Ukraina. Kementerian Pertahanan memberikan klarifikasi atas laporan itu.

"Sampai saat ini, kami masih berdiskusi dengan Prancis dan negara lain mengenai hal ini," katanya, dikutip Frace24.

Kementerian Pertahanan Prancis mengatakan masalah tersebut sedang dipelajari, tapi tidak mengonfirmasi pengerahan itu. 

"Pelatihan di tanah Ukraina adalah salah satu proyek yang dibahas sejak konferensi dukungan untuk Ukraina yang diselenggarakan oleh Emmanuel Macron pada 26 Februari," katanya.

"Seperti semua proyek yang dibahas pada kesempatan ini, proyek ini terus menjadi subjek kerja sama dengan Ukraina, khususnya untuk memahami kebutuhan mereka sebenarnya," tambahnya.

Verified Writer

Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya