TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pertama Sejak Perang Dingin, Rusia Dakwa Spionase Jurnalis AS 

AS sebut penangkapan tidak sah

ilustrasi (Unsplash.com/ Niu Niu)

Jakarta, IDN Times - Evan Gershkovich, reporter Wall Street Journal asal Amerika Serikat (AS) yang ditangkap Rusia pada Jumat (7/4/2023), didakwa melakukan spionase. Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) menuduh Gershkovich telah menjadi mata-mata AS. 

Media Rusia tidak menjelaskan dalam bentuk apa Gershkovich didakwa dan kapan itu dilakukan.

Baca Juga: Terancam Rusia, Latvia Akan Kembalikan Aturan Wajib Militer

1. Wartawan AS pertama yang ditangkap sejak Perang Dingin berakhir

Bendera AS (Unsplash.com/Ben Mater)

Di Rusia, pengajuan dakwaan dan tanggapan dari terdakwa merupakan tanda bahwa proses penyelidikan telah dimulai. Hal-hal sensitif seperti tuduhan spionase bisa dilakukan dalam proses peradilan panjang dan rahasia.

"Investigasi FSB menuduh Gershkovich melakukan spionase untuk kepentingan negaranya. Dia dengan tegas membantah semua tuduhan dan menyatakan bahwa dia terlibat dalam kegiatan jurnalistik di Rusia," kata sumber yang mewakili terdakwa, dikutip Associated Press.

Tidak ada penjelasan lebih lanjut dari sumber tersebut, karena kasus Gershkovich dianggap rahasia. Penangkapan wartawan AS itu tercatat sebagai pertama kalinya sejak era Perang Dingin berakhir.

2. AS minta agar wartawannya dibebaskan

Dalam penjelasan singkat FSB, Gershkovich yang berusia 31 tahun dituduh mencoba mendapatkan informasi rahasia tentang pabrik senjata Rusia. Dia ditangkap pada 29 Maret di kota Yekaterinburg, kota terbesar keempat Rusia.

Wall Street Journal membantah tuduhan FSB. Dilansir CNN, penangkapan itu dikecam secara luas para pejabat Barat dan digambarkan sebagai penghinaan kejam atas kebebasan pers.

Pada Rabu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, pihaknya telah mendesak Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov untuk membebaskan Gershkovich.

"Dalam pikiran saya sendiri, tidak ada keraguan bahwa dia ditahan secara tidak sah oleh Rusia, persis seperti yang saya katakan kepada Lavrov ketika saya berbicara dengannya akhir pekan lalu," kata Blinken.

Dia menjelaskan bahwa AS akan memastikan seluruh proses penangkapan dan berharap masalah itu akan segera selesai.

Baca Juga: Kabur dari Tahanan Italia, Anak Gubernur Rusia Balik ke Negaranya

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya