Mengadang Migran Ilegal, Yunani Minta Uni Eropa Bangun Pagar Batas
Butuh solidaritas untuk selesaikan masalah migran ilegal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Perlindungan Sipil Yunani, Takis Theodorikako, mengajak 28 utusan dari Uni Eropa (UE), Swiss dan Inggris untuk melihat pagar perbatasan yang dibangun pada Sabtu (21/1/2023). Dia menyampaikan bahwa negaranya butuh dukungan untuk memperluas pembangunan guna menghadang arus migran ilegal ke UE.
Yunani mengklaim bahwa mereka telah mencegah sekitar 260 ribu migran untuk dapat memasuki secara ilegal ke UE sepanjang 2022. Athena juga menyebutkan telah menangkanp sekitar 1.500 orang pedagang manusia di tahun yang sama.
Baca Juga: Lebih Awal, Yunani Umumkan Pemilu pada Musim Semi
Baca Juga: Raja Yunani Terakhir Meninggal Dunia di Usia 82 Tahun
1. Yunani ingin bangun pagar baja sepanjang 35 kilometer
Yunani adalah salah satu negara anggota UE yang kerap menjadi tujuan para migran ilegal yang ingin mencoba memasuki blok tersebut. Arus migran khususnya masuk lewat perbatasan Yunani-Turki.
Theodorikakos mengatakan pada Sabtu, bahwa sekitar 400 orang setiap hari mencoba memasuki negaranya secara ilegal dari Turki, kutip Deutsche Welle. Oleh karena itu, Yunani telah mencoba menghadang arus migran tersebut dengan cara membangun pagar perbatasan.
Mereka memiliki rencana untuk menggandakan panjang pagar baja setinggi 5 meter itu. Sejauh ini, Athena telah membangun pagar lebih dari 27 kilometer. Mereka akan memperpanjangnya 35 kilometer lagi di sepanjang Sungai Evros, yang oleh Turki disebut Sungai Meric.
Baca Juga: Hendak Kirim S-300 ke Ukraina, Rusia Ancam Yunani
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.