TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kapal Filipina dan China Tabrakan di Perairan Sengketa LCS

Kapal Filipina alami kerusakan struktur

ilustrasi kapal penjaga pantai China (youtube.com/AFP News Agency)

Jakarta, IDN Times - Kapal Filipina dan China terlibat tabrakan di perairan Laut China Selatan (LCS) yang disengketakan. Tabrakan terjadi pada Minggu (18/8/2024) di Sabina Shoal, yang merupakan perairan sekitar 140 kilometer sebelah barat pulau Palawan, Filipina.

Manila mengatakan dua kapal penjaga pantainya (PCG) rusak akibat manuver melanggar hukum yang dilakukan Beijing. Sementara pihak China mengatakan bahwa mereka mengambil tindakan usai kapal-kapal Filipina disebut secara ilegal memasuki perairan yang diklaimnya.

1. China-Filipina saling tuduh

Juru bicara Penjaga Pantai China, Gan Yu, menuduh Filipina telah secara ilegal memasuki perairan sekitar atol yang disengketakan. Dia mengatakan kapal Filipina sengaja bertabrakan dengan kapal mereka.

"Penjaga Pantai China mengambil tindakan pengendalian terhadap kapal-kapal Filipina sesuai dengan hukum," katanya, dilansir Al Jazeera.

Filipina membantah tuduhan tersebut. Satuan Tugas Nasional Manila di Laut Filipina Barat mengatakan, China yang bersalah dan kapal-kapal Beijing telah melakukan manuver yang melanggar hukum dan agresif. Aksi itu membuat dua kapal PCG mengalami kerusakan.

Baca Juga: Filipina Deteksi Kasus Mpox Pertama, Namun Belum Jelas Jenisnya

2. Kerusakan struktur kapal Filipina

Dalam penjelasannya, Filpina mengatakan dua kapalnya yakni Cape Engano dan Bagacay sedang dalam perjalanan memasok personel yang ditempatkan di Flat Island. Tapi tabrakan kemudian terjadi.

Dilansir The Guardian, direktur jenderal Dewan Keamanan Nasional Filipina Jonathan Malaya mengatakan, Cape Engano mengalami lubang berukuran 13 sentimeter akibat ditabrak kapal China.

Sedangkan, Bagacay ditabrak dua kali oleh kapal China sekitar 15 menit kemudian sehingga mengalami kerusakan struktur ringan.

"Ini adalah kerusakan struktural terbesar yang kami alami sebagai akibat dari manuver berbahaya yang dilakukan oleh penjaga pantai China," kata Jay Tarriela dari penjaga pantai Filipina.

Malaya mengatakan, awak kapal mereka tidak terluka dan melanjutkan misi untuk memasok personel yang berada pulau-pulau yang dikuasai Filipina.

Verified Writer

Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya