Facebook Disebut Memperparah Penderitaan Genosida Etnis Rohingnya
Kampanye anti-Rohingya di Facebook meningkat sejak 2012
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Organisasi hak asasi manusia Amnesty International, pada Kamis (29/9/2022), menyerukan agar induk Facebook, Meta, memberikan kompensasi pada etnis Rohingya. Platform Facebook disebut gagal bertindak atas dampak kampanye kebencian anti-Rohingya di Myanmar.
Amnesty menilai bahwa Meta memiliki utang untuk memberikan reparasi bagi Rohingya, karena platformnya ikut memicu kekerasan terhadap sebagian besar komunitas muslim di Myanmar tersebut.
Lima tahun sebelum pembersihan etnis Rohingya, Facebook telah diperingatkan oleh aktivis tentang masalah penyebaran kampanye kebencian yang meluas di Myanmar.
Baca Juga: Menlu RI Temui Presiden ICRC, Bahas Situasi Rohingnya dan Afghanistan
1. Facebook mendapatkan keuntungan dari penyebaran kebencian di media sosial
Pembunuhan besar-besaran etnis Rohingya di Myanmar terjadi pada 2016-2017. Sebagian besar etnis tersebut melarikan diri ke berbagai negara untuk menyelamatkan diri, termasuk Indonesia dan Malaysia.
Platform media sosial Facebook dinilai memiliki kontribusi atas aksi kekerasan terhadap Rohingya. Kampanye kebencian di media sosial disebut memiliki implikasi pada aksi kekerasan di dunia nyata.
"Dalam beberapa bulan dan tahun menjelang kekejaman, algoritma Facebook mengintensifkan badai kebencian terhadap Rohingya yang berkontribusi pada kekerasan di dunia nyata," kata Agnes Callamard, sekretaris jenderal Amnesty International dikutip Al Jazeera.
Callamard menjelaskan saat militer Myanmar melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap Rohingya, Meta mendapatkan keuntungan dari penyebaran kebencian yang tercipta oleh algoritma media sosialnya.
"Meta harus dimintai pertanggungjawaban. Perusahaan sekarang memiliki tanggung jawab untuk memberikan ganti rugi kepada semua orang yang menderita akibat kekerasan dari tindakan sembrono mereka," tegas Callamard.
Baca Juga: Rohingnya Tercatat sebagai Etnis Minoritas Paling Teraniaya di Dunia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.