TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Demonstran Sayap Kanan Inggris Rusuh dan Bentrok dengan Polisi

Aktor sayap kanan melakukan provokasi

ilustrasi (Unsplash.com/Ehimetalor Akhere Unuabona)

Jakarta, IDN Times - Kelompok sayap kanan Inggris melakukan demonstrasi lanjutan imbas penusukan fatal yang menewaskan tiga anak kecil di Southport dekat Liverpool. Pada Jumat (2/8/2024) malam, demonstrasi berubah menjadi bentrokan dan kerusuhan di Sunderland.

Seruan demonstrasi dalam beberapa hari mendatang telah disebarkan secara daring di kota-kota besar dan kecil seperti Belfast, Cardiff, Liverpool dan Manchester serta Sunderland.

Polisi mengatakan bahwa tersangka penusukan bernama Axel Rudakubana, berusia 17 tahun dan lahir di Cardiff, Wales. Tapi, protes kelompok sayap kanan yang anti-imigrasi dan anti-Muslim itu terus berlanjut.

1. Aktor sayap kanan melakukan provokasi

Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer menyebut demonstrasi itu sebagai kebencian dari kelompok sayap kanan. Dia berjanji akan mengakhiri kekacauan tersebut dan mengatakan polisi di seluruh Inggris akan diberi lebih banyak sumber daya untuk menghentikannya.

Dilansir VOA News, penasihat pemerintah untuk urusan kekerasan dan gangguan politik John Woodcock mengatakan, ada upaya terpadu dan terkoordinasi untuk menyebarkan kekerasan.

"Jelas, beberapa aktor sayap kanan menyukai hal ini dan mencoba memprovokasi hal serupa di kota-kota besar di Inggris," katanya.

Di Liverpool, petugas polisi dilempari kursi, suar dan batu-bata. Sedangkan di dekat Manchester, terjadi bentrokan antara demonstran dengan polisi.

Baca Juga: Inggris Larang Pembunuh Berantai Menikah di Penjara 

2. Hakim meminta identitas pelaku dipublikasikan

Ketegangan di Inggris dipicu oleh penikaman di kelas dansa bertema Taylor Swift pada Senin. Informasi palsu disebarkan dan menyebut pelaku merupakan imigran Muslim.

Kelompok sayap kanan kemudian melakukan demonstrasi yang berubah menjadi kerusuhan pada Selasa, dan terus berlanjut hingga Sabtu di beberapa kota.

Dilansir BBC, tersangka yang berusia di bawah 18 tahun biasanya namanya tidak disebarkan ke publik. Namun, hakim Andrew Menary telah memerintahkan agar Rudakubana dipublikasikan untuk menghentikan penyebaran informasi palsu.

Pada Sabtu, para menteri melakukan pertemuan untuk membahas masalah tersebut. Juru bicara PM Starmer mengatakan, hak atas kebebasan berekspresi dan kekacauan akibat kekerasan adalah dua hal yang berbeda.

Verified Writer

Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya