TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Daftar 6 Negara Pemasok Senjata Utama ke Israel, AS Pendukung Utama!

Semuanya negara Barat

ilustrasi dampak serangan Israel di Gaza (Twitter.com/UNRWA)

Jakarta, IDN Times - Perang Hamas-Israel dimulai pada 7 Oktober 2023. Sampai saat ini, perang belum mereda dan upaya gencatan senjata beberapa kali mengalami kegagalan.

Korban tewas di pihak Palestina mencapai hampir 35 ribu orang dengan sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Kini Israel telah mulai melakukan serangan darat ke Rafah, kota paling selatan di Gaza.

Negara Barat telah mendapat tekanan untuk menghentikan penjualan senjatanya ke Israel karena tingginya angka kematian warga sipil. Meski Israel merupakan salah satu eksportir senjata di dunia, tapi mereka juga membeli banyak senjata dari negara lain.

Berikut ini adalah enam negara utama yang memasok senjata ke Israel.

1. AS gelontorkan bantuan militer dan hibah untuk membeli senjata

ilustrasi jet tempur F-35 (Twitter.com/US Air Force)

Negara utama yang memasok senjata ke Israel adalah Amerika Serikat (AS). Pada 2016, kedua negara menandatangani nota kesepahaman 10 tahun ketiga yang mencakup periode 2018-2028.

Dilansir Reuters, dari nota tersebut AS menggelontorkan bantuan militer sebesar 38 miliar dolar AS (Rp610 triliun), hibah sebesar 33 miliar dolar AS (Rp529,8 triliun) untuk memberi peralatan militer. Israel juga mendapat 5 miliar dolar AS (Rp80,2 triliun) untuk membeli sistem pertahanan rudal.

Israel juga sedang dalam proses membeli 74 unit jet tempur F-35, jet tempur paling berteknologi maju yang pernah dibuat. Saat ini negara itu telah menerima 36 unit dan membayarnya dengan bantuan AS.

Dalam upaya mengembangkan dan mempersenjatai sistem pertahan Iron Dome, Israel juga dibantu oleh AS yang dikembangkan usai perang pada 2006 antara Israel dengan Hizbullah.

AS juga mendanai pengembangan sistem David's Sling. Ini dirancang untuk menembak jatuh roket yang ditembakkan dari jarak 100 hingga 200 kilometer.

Baca Juga: Israel dan Hizbullah Diprediksi Bakal Perang Total Pada 2026 

2. Izin ekspor Jerman sebagian besar dikeluarkan usai 7 Oktober

ilustrasi bendera Jerman (Unsplash.com/Samuel Hagger)

Setelah AS, Jerman menempati urutan kedua sebagai pemasok senjata ke Israel. Menurut Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), penjualan senjata Berlin ke Israel pada 2023 bernilai 326,5 juta euro (Rp5,6 triliun).

Dilansir BBC, ini meningkat 10 kali lipat dibanding pada 2022, dengan sebagian besar izin ekspor dikeluarkan setelah 7 Oktober.

Senjata yang dijual usai pertempuran Hamas-Israel memanas termasuk 3 ribu senjata anti-tank portabel dan 500 ribu butir amunisi untuk senjata api otomatis atau semi otomatis.

Jerman juga memasok Israel dengan komponen sistem pertahanan udara dan peralatan komunikasi.

3. Italia hentikan izin ekspor senjata ke Israel

ilustrasi (Unsplash.com/Michele Bitetto)

Negara ketiga yang jadi pemasok senjata terbesar ke Israel adalah Italia. Namun negara ini hanya tercatat menyumbang 0,9 persen dari impor Israel antara 2019-2023.

Dilansir Swiss Info, pada Desember, Italia mengirimkan senjata senilai 1,3 juta euro (Rp22,5 miliar) ke Israel. Ini tiga kali lipat dibanding jumlah pada bulan yang sama pada 2022.

SIPRI melaporkan, Italia juga memberikan sekitar satu persen bantuan militer ke Israel pada periode 2019-2023, yang dilaporkan termasuk helikopter dan artileri angkatan laut.

Namun menurut BBC, ekspor senjata Italia mencapai 13,7 juta euro (Rp237,2 miliar) tahun lalu. Sekitar 2,1 juta euro (Rp36,3 miliar) ekspor disetujui antara Oktober dan Desember.

Pada 9 Mei, Italia menghentikan persetujuan ekspor baru. Hal ini disampaikan sumber dari Kementerian Luar Negeri.

"Semuanya terhenti. Dan pesanan terakhir dikirim pada bulan November," katanya.

Baca Juga: 9 Negara yang Menolak Keanggotaan Palestina di PBB, Ada Amerika!

4. Inggris menjual lisensi peralatan militer bernilai ratusan miliar ke Israel

ilustrasi (Unsplash.com/Chris Lawton)

Meski pendukung utama Israel, Inggris bukan pemasok senjata terbesar. London tidak memberi senjata secara langsung, tapi memberi lisensi kepada perusahaan-perusahaan Israel untuk menjual senjata.

Reuters menyebutkan, tahun lalu Inggris memberi izin ekspor untuk menjual setidaknya 42 juta poundsterling (Rp844,5 miliar) peralatan pertahanan. Lisensi termasuk amunisi, kendaraan udara nirawak, amunisi senjata ringan dan komponen untuk pesawat terbang, helikopter dan senapan serbu.

Beberapa oposisi sayap kiri telah meminta Inggris untuk mencabut izin ekspor dalam menghadapi lonjakan angka kematian warga sipil di Gaza.

5. Kanada telah hentikan izin ekspor penjualan senjata

ilustrasi (Unsplash.com/Bexar Arms)

Kanada juga tercatat sebagai salah satu pemasok senjata ke Israel. Negara ini mengatakan tidak mengirim sistem persenjataan lengkap.

Dilansir Al Jazeera, perusahaan-perusahaan pertahanan Kanada mengekspor lebih dari 84 juta dolar AS (Rp1,3 triliun) barang-barang militer.

Namun pada Februari lalu, Kanada menghentikan semua pengirimannya ke Israel.

"(Penghentian) ini adalah hal yang nyata," kata Menteri Luar Negeri Melanie Joly.

Verified Writer

Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya