Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Personel militer China melakukan latihan bersama dengan Belarusia di Brest, dekat perbatasan Polandia. Latihan dimulai pada Senin (8/7/2024) dan akan berlangsung selama 11 hari ke depan.
Latihan itu disebut sebagai latihan antiterorisme. Para pasukan akan berlatih mengatasi masalah pendaratan malam hari, mengatasi hambatan air, dan melakukan operasi di daerah padat penduduk. Mereka juga akan berlatih bagaimana melaksanakan operasi penyelamatan sandera.
Baca Juga: Luhut Pastikan Bea Masuk Impor Tekstil-Keramik Gak Cuma buat China
1. Respons kebijakan agresif Barat terhadap Belarus
ilustrasi (Pexels.com/Antonio Prado) Latihan bersama itu berjudul Eagle Assault. Personel militer China dan Belarusia berlatih di kota yang hanya berjarak lima kilometer dari perbatasan negara NATO, Polandia.
"Sebagai bagian dari latihan antiteroris, personel militer kedua negara akan melakukan pendaratan malam hari, mengatasi hambatan air, dan melakukan operasi di (perkotaan)," kata Kementerian Pertahanan Belarus, dikutip Politico.
Kementerian juga mengatakan, bahwa beberapa pos perbatasan dengan Belarus telah mengalami perkembangan pesat, khususnya oleh pasukan NATO. Pihak Belarus sudah memperingatkan akan adanya reaksi keras jika ada orang yang melintasi perbatasan negaranya.
Dalam siaran pers, Vladimir Kupriyanyuk, wakil kepala staf umum angkatan bersenjata Belarus mengatakan pada Jumat, latihan itu juga diklaim sebagai respons terhadap kebijakan luar negeri Barat yang agresif terhadap Belarus dan terhadap provokasi UKraina.
2. Meningkatkan kemampuan koordinasi pasukan
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Vadim Denisenko dari militer Belarus mengatakan, latihan gabungan itu menampilkan personel militer dari kedua negara, bertindak bersama sebagai satu unit dalam tahap-tahap tertentu.
"Peristiwa di dunia ini rumit, situasinya rumit, oleh karena itu, setelah mempelajari bentuk dan metode baru dalam melakukan peperangan, di sini kita akan membahas semua momen ini dengan mempertimbangkan semua hal baru yang telah dipelajari dalam dua tahun terakhir," katanya, dikutip CNN.
"Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat pelatihan dan kemampuan koordinasi pasukan, serta memperdalam kerja sama praktis antara angkatan bersenjata kedua negara," imbuhnya.
Di sisi lain, Belarus telah menjadi sekutu penting Rusia saat Moskow menginvasi Ukraina. Rusia juga sebagian menggunakan wilayah Belarus sebagai landasan peluncuran invasinya pada Februari 2022.
Baca Juga: Bertemu Xi, Putin Sebut Hubungan Rusia-China Ada dalam Kondisi Terbaik