TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS Buka Jalur Pertukaran Tahanan dan Ringankan Sanksi bagi Iran

Kesepakatan dilakukan tanpa memberitahu Kongres AS

Antony Blinken (Twitter.com/Secretary Antony Blinken)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah membuka jalur kesepakatan pertukaran tahanan dengan Iran. Lima warga AS akan dibebaskan oleh Iran, begitu juga sebaliknya.

Kesepakatan yang ditandatangani Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada pekan lalu itu, juga meliputi sejumlah keringan, yakni tidak melarang bank-bank internasional untuk mentransfer uang Iran sebesar 6 miliar dolar (Rp92,1 triliun) yang dibekukan.

Kesepakatan dilakukan tanpa pemberintahuan kepada Kongres AS. Badan legislatif itu baru diberitahu tentang keputusan tersebut pada Senin (11/9/2023). Presiden Joe Biden menuai kritik dari Partai Republik dan pihak lain. Ini karena kesepakatan akan meningkatkan perekonomian Iran.

Baca Juga: Iran Tuduh Israel Sabotase Program Rudal lewat Suku Cadang

Baca Juga: Jalin Hubungan Lagi, Arab Saudi-Iran Makin Lengket!

1. Keringanan sanksi untuk Iran

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (Twitter.com/Secretary Antony Blinken)

Sejauh ini belum ada rincian tentang nama-nama tahanan Iran di AS yang akan dibebaskan dan dipertukarkan. Garis besar kesepakatan pertukaran itu telah diumumkan sebelumnya, tapi tanpa rincian seperti keringanan sanksi.

Dilansir The Huffington Post, keringanan sanksi dari AS itu telah ditandatangani oleh Antony Blinken, satu bulan setelah para pejabat AS dan Iran mengatakan ada prinsip yang disepakati dalam pertukaran.

Blinken mengatakan, pemerintah AS memiliki komitmen untuk memfasilitasi pembebasan warganya yang ditahan di Iran, juga membebaskan waga Iran yang ditahan AS. Sebagai bagian dari upaya itu, ada keringanan sanksi di mana AS memberi izin pencairan uang Iran yang dibekukan.

Dalam dokumen Departemen Luar Negeri AS tentang kesepakatan tersebut, izin transfer itu demi masalah pertukaran kemanusiaan, kepentingan keamanan nasional dan memfasilitasi pembebasan warganya.

2. Uang hanya untuk membeli keperluan kemanusiaan

Jumlah uang Iran yang dapat dicairkan adalah 6 miliar dolar atau sekitar Rp92,1 triliun. Uang itu dibekukan di bank-bank internasional dan bisa dikirim ke rekening terbatas Teheran di Korea Selatan. Uang nantinya dapat ditransfer ke bank sentral Qatar yang akan digunakan oleh Iran.

Itu merupakan elemen penting pertukaran tahanan, yang telah membuat lima tahanan AS dipindahkan dari penjara Iran ke tahanan rumah. Dilansir France24, tapi uang itu hanya berfungsi untuk membeli barang-barang kemanusiaan.

AS telah memiliki banyak sanksi terhadap bank asing yang melakukan transaksi yang bertujuan menguntungan Iran. Beberapa negara Eropa menolak keras berpartisipasi dalam transfer tersebut. Namun, Blinken meredakan kekhawatiran bahwa bank-bank itu nantinya tidak berisiko dapat sanksi AS.

Warga AS yang ditahan di Iran termasuk Siamak Namazi, Emad Sharghi, dan Morad Tabhaz. Dua lainnya belum diketahui. Diperkirakan, mereka semua akan dibebaskan paling cepat minggu depan.

Baca Juga: Iran Minta "Tebusan" untuk Bebaskan 5 Warga AS yang Dituduh Mata-mata

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya