Pertempuran Sengit, 81 Tentara Mali Tewas Dibunuh Pemberontak Tuareg
Kelompok CMA kuasai kota Bamba
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kelompok pemberontak Tuareg mengklaim telah menguasai kota Bamba, Mali utara pada Minggu (1/10/2023). Kota itu sebelumnya dikuasai oleh tentara. Pertempuran berlangsung sengit.
Selain itu, mereka juga mengatakan telah membunuh 81 tentara ketika bentrokan terjadi pada Sabtu. Pemerintah Mali, di sisi lain, mengonfirmasi serangan di wilayah Mopti yang menargetkan pangkalan militer. Wilayah itu berada di sebelah barat Bamba.
Ketegangan telah meningkat di Mali utara sejak pasukan penjaga perdamaian PBB menarik diri dari negara itu karena perintah junta militer yang berkuasa. Pertempuran meningkat, baik itu serangan dari kalangan Tuareg atau dari kelompok militan jihadis.
Baca Juga: Oposisi Mali Protes Putusan Junta Militer yang Tunda Pilpres
1. Pertempuran sengit di kota Bamba
Kota Bamba berada di sisi Sungai Niger, antara kota Timbuktu dan Gao, yang didominasi oleh kelompok bernama Coordination of Azawad Movements (CMA), aliansi mayoritas etnis Tuareg yang mencari otonomi atau kemerdekaan.
Dilansir VOA News, tentara Mali melaporkan terjadi pertempuran sengit melawan kelompok tersebut pada dini hari. Mereka mengabarkan hal itu di media sosial, namun tanpa rincian pertempuran.
Di sisi lain, CMA pada Sabtu mengklaim telah menimbulkan kerugian besar pada militer Mali. Mereka mengatakan telah menewaskan 81 tentara.
Pada 7 September, militer Mali yang ada di Bamba juga mendapatkan serangan. Pihak penyerang berasal dari aliansi jihadis yang terafiliasi dengan al-Qaeda, yakni Support Group for Islam and Muslims (GSIM).
Baca Juga: Umumkan Penundaan Pemilu, Mali: Gegara Perusahaan Prancis!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.