TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Reichsburger, Kelompok yang Ingin Mengkudeta Jerman Modern

Ingin Jerman jadi monarki dan memiliki lebih 20 ribu anggota

ilustrasi polisi Jerman (Pixabay.com/reportyorym)

Jakarta, IDN Times - Jerman adalah salah satu negara raksasa dunia, dengan ekonomi terbesar di Eropa dan sistem demokrasinya yang unggul. Namun, Jerman modern saat ini tetap disusupi oleh orang-orang yang ingin menegakkan model politik monarki.

Awal bulan ini, pemerintah melakukan operasi besar untuk menangkap kelompok yang diduga berencana untuk mengkudeta pemerintahan Jerman. Kelompok tersebut bernama Reichsburger.

Terdiri dari sejumlah mantan politisi sayap kanan, Reichsburger ingin menghancurkan struktur Jerman modern, mengambil alih parlemen, dan mendudukkan seorang pangeran sebagai pemimpinnya

Berikut ini adalah lima fakta kelompok Reichsburger yang disapu oleh dinas keamanan Jerman sebelum mereka berhasil mewujudkan rencananya!

Baca Juga: Upaya Kudeta Jerman, WN Rusia Ikut Ditangkap 

1. Berencana menggulingkan pemerintah Jerman dengan aksi kekerasan

ilustrasi Jerman (Unsplash.com/ Maheshkumar Painam)

Reichsburger memiliki arti Warga Negara Reich. Orang-orang yang tergabung dalam kelompok itu meyakini bahwa pemerintahan demokratis modern Jerman tidak sah.

Pada 7 Desember, pasukan keamanan Jerman menangkap 25 anggota tersebut, termasuk seorang pangeran berusia 71 tahun. Dia merupakan purnawirawan militer, hakim, dan mantan anggota parlemen partai sayap kanan Alternatif fur Deutschland (AfD), dikutip dari The Guardian.

Mereka disebut sedang merencanakan penggulingan Jerman dengan cara kekerasan, termasuk dengan serangan bersenjata yang menargetkan parlemen. Rencana itu terinspirasi oleh penyerbuan gadung Capitol di Amerika Serikat (AS).

2. Anggotanya berisi kalangan menengah secara sosial

Sebagai sebuah gerakan, Reichsburger tidak mengikat para pengikutnya secara ketat. Mereka berisi orang-orang yang meyakini bahwa Kekaisaran Jerman di akhir 1870-an masih berlaku dan sistem politik Jerman saat ini tidak sah.

Sejarawan Jerman, Katja Hoyer, menjelaskan bahwa cara kerja gerakan tersebut semakin profesional dan terorganisir. Dikutip NPR, Hoyer mengatakan mereka bahkan sangat rapi dalam mendapatkan senjata dan senjata serta mencari orang-orang berpengaruh.

Anggota Reichsburger sangat beragam dan rata-rata kalangan menengah. Ada yang seorang hakim, pengacara, guru, dan orang-orang yang selama ini dianggap sebagai tokoh publik.

Gerakan Reichsburger jauh lebih heterogen secara sosial dan berbeda dari gerakan neo-Nazi di tahun 1990-an, agar tidak mencuri perhatian publik.

3. Reichsburger dicurigai memiliki lebih dari 20 ribu anggota

ilustrasi (Unsplash.com/Bexar Arms)

Jaksa Agung Jerman menjelaskan, beberapa dari anggota Reichsburger pada 2021 kerap mengadakan pertemuan dan bahkan melakukan latihan menembak. Dari orang-orang yang ditangkap pada awal Desember ini, mereka disebut tidak segan-segan menggunakan kekerasan untuk melancarkan rencananya.

Otoritas Jerman, dilansir Deutsche Welle, semakin khawatir dengan meningkatnya jumlah anggota Reichsburger. Dalam laporan pada Juni 2022, dinas intelijen domestik memperkirakan sekitar 21 ribu orang dalam gerakan tersebut.

Ada ancaman kekerasan yang tinggi di antara anggota gerakan radikal tersebut, dengan sekitar 500 orang diselidiki karena setidaknya memiliki izin kepemilikan senjata.

Pada 2021, sekitar 1.150 Reichsburger diklasifikasikan sebagai ekstremis sayap kanan. Banyak lainnya dari mereka menggunakan elemen ideologi ekstremis sayap kanan atau percaya mitos konspirasi antisemit.

Baca Juga: Polisi Jerman Tangkap 25 Orang yang Berniat Lakukan Kudeta 

4. Heinrich XIII sebagai pemimpin

Operasi penangkapan anggota Reichsburger dijanjikan oleh dinas keamanan Jerman. Penangkapan lebih banyak kemungkinan akan terjadi. Sekitar 3 ribu pasukan dikerahkan untuk operasi besar di seluruh wilayah Jerman.

Kelompok tersebut dituduh mencoba menjadikan Pangeran Reuss Heinrich XIII, yang merupakan keturunan bangsawan Jerman, sebagai pemimpin mereka, kata Claire Burchett yang menulis untuk The Conversation.

Pangeran ikut ditangkap dalam penggerebekan di propertinya di Jerman timur, tepatnya di daerah Thuringia. Dia lahir di Frankfurt pada 1951, menikah dengan perempuan Iran dan memiliki putra serta putri berusia 30-an tahun.

Dikutip dari Sky News, Kepala House of Reuss saat ini, Pangeran Heinrich XIV, telah menjauhkan diri dari pangeran yang ditangkap. Heinrich XIV pernah mengatakan bahwa pemimpin sayap kanan Jerman itu adalah orang tua yang bingung dan percaya pada teori konspirasi. Heinrich XIV menegaskan tidak berhubungan dengannya selama 14 tahun.

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya