TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PBB: Haiti Butuh 5 Ribu Polisi Internasional untuk atasi Geng Kriminal

Butuh tindakan berani untuk atasi bencana di Haiti

Potret orang-orang di Haiti.(unsplash.com/Media TopSphere)

Jakarta, IDN Times- Pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), William O'Neill, mengatakan Haiti membutuhkan hingga 5 ribu polisi internasional untuk mengatasi kekerasan di dalam negeri. Serangan geng di Haiti telah menewaskan lebih dari 1.500 orang dalam tiga bulan pertama 2024.

Pernyataan O'Neill pada Kamis (28/3/2024) muncul ketika dia menyampaikan laporan baru dari Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia (OHCHR). Laporan tersebut menyerukan tindakan segera dan berani untuk mengatasi situasi bencana di negara tersebut.

OHCHR menyebutkan, jumlah korban kekerasan geng melonjak tahun ini, dibandingkan tahun lalu sekitar 4.451 orang tewas dan 1.668 terluka. Ratusan orang digantung dan yang lainnya dilempari batu atau dibakar hidup-hidup.

1. Geng di Haiti rekrut dan aniaya anak-anak

potret ilustrasi bekas sebuah tembakkan.(pexels.com/David Peinado)

Dilansir Al Jazeera, geng di Haiti disebut merekrut dan menganiaya anak laki-laki serta perempuan. Beberapa anak dibunuh ketika mereka mencoba untuk melarikan diri.

Orang yang terbunuh di rumah mereka merupakan bentuk pembalasan atas dugaan dukungan mereka terhadap polisi atau geng saingannya. Geng juga menggunakan kekerasan seksual untuk menganiaya, menghukum, dan mengendalikan orang.

“Meningkatnya kekerasan baru-baru ini telah meningkatkan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk pembunuhan, penculikan, dan pemerkosaan, terutama terhadap perempuan dan gadis muda,” kata laporan itu.

“Semua praktik ini keterlaluan dan harus segera dihentikan,” kata Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk.

Baca Juga: PBB: 7,1 Juta Orang di Kongo Jadi Pengungsi dalam Negeri imbas Konflik

2. Geng ingin ambil alih istana nasional

Dilansir Associated Press, Juli lalu, O'Neill mengatakan bahwa Haiti membutuhkan antara 1.000-2.000 polisi internasional yang dilatih untuk menangani geng. Namun, saat ini situasinya jauh lebih buruk sehingga membutuhkan dua kali lipat dari jumlah itu.

Akibat meningkatnya kekerasan, brigade pertahanan diri telah mengambil tindakan sendiri. Setidaknya 528 kasus hukuman mati tanpa pengadilan dilaporkan sepanjang 2023 dan 59 kasus lainnya pada 2024.

Geng-geng dikabarkan telah melakukan dua upaya untuk mengambil kendali istana nasional. Mereka juga menargetkan pembela hak asasi manusia, jurnalis dan orang-orang yang dianggap sebagai ancaman terhadap kelanjutaan penguasaan mereka atas wilayah tersebut.

Verified Writer

NUR M AGUS SALIM

seorang pencari sumber angin

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya