AS Janjikan 2,1 Triliun untuk Moldova Lawan Ancaman Rusia
1,3 triliun akan digunakan untuk infrastruktur energi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menjanjikan bantuan sebesar 135 juta dolar AS (sekitar Rp2,1 triliun) untuk Moldova guna menjaga keamanan energi dan melawan disinformasi Rusia.
Pengumuman tersebut disampaikan Blinken pada Rabu (29/5/2024) bersama Presiden Moldova, Maia Sandu, ketika ia mengawali kunjungan singkat ke Eropa Timur dengan singgah di Chisinau. Rencananya, 85 juta dolar AS (sekitar Rp1,3 triliun) dari dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan infrastruktur energi dan 50 juta dolar AS (sekitar Rp811 miliar) akan ditujukan untuk merombak industri energi dan pertanian serta mencegah disinformasi.
“Hal ini pada gilirannya akan meningkatkan kemampuan rakyat Moldova untuk melawan campur tangan Rusia, untuk menyelenggarakan pemilu yang bebas dan adil, untuk terus menempuh jalur menuju Uni Eropa (UE) dan integrasi Barat, untuk menciptakan lebih banyak peluang ekonomi,” kata Blinken.
“Salah satu hal yang sangat penting adalah berbagi informasi tentang disinformasi dan misinformasi, yang merupakan salah satu alat paling ampuh yang digunakan Rusia, dan itulah yang sedang kami lakukan,” katanya, dikutip Associated Press.
1. Kekhawatiran Moldova dan Georgia soal ancaman baru Rusia
Dilansir Business Standard, sebelumnya AS telah memberikan bantuan keuangan senilai 774 juta dolar AS (sekitar Rp12,5 triliun) kepada Moldova sejak invasi Rusia dimulai di Ukraina pada Februari 2022. Sekitar 300 juta dolar AS (sekitar Rp4.8 trilun) dari total dana tersebut dialokasikan untuk ketahanan energi.
“Faktanya, dengan cara ini Anda mendukung kami dalam mencapai impian kami agar Moldova menjadi negeri yang terjamin perdamaian, kebebasan, dan kesejahteraan bagi semua orang yang bekerja dengan cara yang jujur,” kata Sandu, dikutip Rfe/Rl.
Kunjungan Blinken terjadi ketika para menteri luar negeri NATO melakukan pertemuan di Praha. Selain itu, kunjungannya juga bertepatan di tengah kekhawatiran Moldova dan Georgia yang merupakan bekas jajahan Soviet menghadapi ancaman baru dari Rusia.
Kunjungan dilakukan Blinken setelah ia melawat ke Ukraina guna meyakinkan Kiev soal dukungan Washington menghadapi meningkatkanya serangan Moskow di wilayah utara.
Ada kemungkinan Rusia sedang mempertimbangkan rencana baru di Moldova. Moskow telah menempatkan 1.500 tentara di wilayah sengketa Transnistria dan berada di balik gerakan anti-Barat di Georgia. '
Sementara, AS meyakini langkah Rusia tersebut bertentangan dengan aspirasi Moldova dan Georgia untuk bergabung dengan negara-negara Persatuan Eropa.
Baca Juga: Prancis-Jerman Izinkan Ukraina Serang Rusia Pakai Senjata Barat
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.