Virus Marburg Serang Rwanda, 6 Meninggal dan 20 Terinfeksi
Virus Marburg di Rwanda, risiko kematian tinggi
Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan Rwanda, pada Sabtu malam (28/09/2024), mengumumkan 6 kematian dan 20 orang diisolasi akibat terinfeksi virus Marburg. Sebagain besar adalah petugas kesehatan.
"Kami menghitung ada 20 orang yang terinfeksi, dan enam orang telah meninggal dunia karena virus ini. Sebagian besar kasus dan kematian terjadi di kalangan petugas kesehatan, terutama di unit perawatan intensif," kata menteri kesehatan, dilansir dari Reuters.
Kasus penyakit Marburg di Rwanda pertama kali dikonfirmasi pada Jumat (27/09/2024). Penyakit ini umumnya tersebar di negara-negara Afrika melalui kontak dengan kelelawar dan memiliki tingkat kematian tinggi hingga 88 persen.
1. Sumber infeksi sedang diselidiki
Kementerian Kesehatan Rwanda menyatakan, pemerintah sedang berupaya menyelidiki sumber infeksi.
Sebanyak 20 orang yang terinfeksi telah diisolasi untuk mendapatkan perawatan, sementara 161 orang yang dilaporkan pernah melakukan kontak dengan pasien kini sedang dalam pemantauan.
Inang alami dari virus Marburg adalah kelelawar Rousette yang biasanya menghuni tambang atau gua, dan dapat menginfeksi manusia melalui kontak dengan cairan atau feses dari kelelawar.
Sementara itu, penularan antarmanusia juga melalui kontak langsung, baik cairan tubuh maupun benda yang terkontaminasi cairan dari orang terinfeksi.
Baca Juga: WHO Sebut Tank Israel Tembaki Konvoi Bantuan di Gaza
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.