TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

400 Anak Diduga Korban Kekerasan Seksual di Malaysia

Diduga memiliki hubungan dengan sekte agama Al-Arqam

ilustrasi anak-anak (unsplash.com/profwicks)

Intinya Sih...

  • Lebih dari 400 anak dan remaja diselamatkan oleh kepolisian Malaysia dari panti sosial yang diduga terkait dengan sekte Al-Arqam di Malaysia.
  • 171 orang dewasa ditangkap di 20 tempat berbeda di dua negara bagian Malaysia atas dugaan pelanggaran seksual terhadap anak dan perdagangan manusia.
  • Kasus ini mengungkapkan adanya penyiksaan, pelecehan seksual, eksploitasi agama, dan anak-anak untuk bisnis dalam organisasi GISB yang memiliki keterkaitan dengan sekte sesat Al-Arqam dan Rufaqa.

Jakarta, IDN Times - Lebih dari 400 anak dan remaja yang diduga mengalami pelecehan dan kekerasan seksual diselamatkan oleh kepolisian Malaysia pada hari Rabu (11/09/2024) dari sebuah panti sosial yang dikelola oleh Global Ikhwan Services and Business (GISB), yang diduga memiliki keterkaitan dengan sekte agama Al-Arqam yang berbasis di Malaysia.

Para korban terdiri atas 201 laki-laki dan 201 perempuan dengan usia antara satu hingga 17 tahun. Saat ini korban sudah diamankan dan ditempatkan di pusat pelatihan polisi di ibu kota Kuala Lumpur, serta akan menjalani pemeriksaan kesehatan.

Kasus tersebut kini tengah diselidiki oleh kepolisian Malaysia dengan dugaan pelanggaran seksual terhadap anak dan perdagangan manusia.

1. 171 orang ditangkap, termasuk pengajar agama dan pengasuh

Reuters melansir, pihak kepolisian Malaysia mengatakan telah menangkap 171 orang dewasa di 20 tempat berbeda di dua negara bagian Malaysia. Penangkapan dilakukan di semua panti sosial yang dikelola oleh Global Ikhwan Services and Business (GISB), perusahaan Malaysia yang menjalankan bisnis supermarket hingga binatu.

Dalam konferensi pers, Inspektur Jenderal Polisi Razarudin Husain mengatakan penggerebekan dilakukan setelah laporan yang masuk bulan lalu, menyebutkan adanya penelantaran, penyiksaan, pelecehan seksual, dan penganiayaan di panti sosial tersebut. Namun, hingga kini belum diketahui siapa yang melaporkan hal tersebut. 

Wakil Inspektur Jenderal Polisi Ayob Khan pada hari Sabtu (7/09/2024) mengonfirmasi bahwa sudah ada empat laporan polisi di Selangor dan polisi sedang berupaya menyusun jumlah laporan yang masuk di seluruh Malaysia. 

2. GISB membantah isu terkait agama dan eksploitasi anak

GISB merupakan organisasi bisnis Islam yang telah menjalankan usaha di 20 negara, termasuk Indonesia. Namun, akhir-akhir ini perusahaan tersebut ramai dibicarakan oleh masyarakat Malaysia di media sosial karena diduga memiliki keterkaitan dengan sekte sesat Al-Arqam dan Rufaqa, yang sudah dilarang oleh pemerintah Malaysia, diantaranya dugaan eksploitasi agama dan anak-anak untuk bisnis mereka.

Sementara itu, pihak GISB membantah segala tuduhan tersebut dan menyatakan siap bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelesaikan masalah. Mereka juga menekankan bahwa organisasi mereka tidak akan terlibat dalam segala aktivitas yang melanggar hukum. Isu yang berkembang saat ini dinilai telah merugikan GISB dengan mencemarkan nama baik dan memunculkan persepsi negatif di publik, dilansir New Straits Times.

"Kami menyadari adanya isu viral baru-baru ini di media sosial yang mengaitkan perusahaan kami dengan tuduhan mengeksploitasi anak-anak sebagai pekerja.

"Kami dengan ini membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa kami tidak akan pernah berkompromi dengan aktivitas apa pun yang melanggar hukum, terutama yang melibatkan anak-anak sebagai pekerja," katanya.

Verified Writer

Muhammad Irfan

Pembelajar dan penulis lepas

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya