TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Trump: Kamala Harris Sebabkan Angka Kriminal di AS Meningkat

Trump sebut Harris pro-kriminal dan anti-polisi

Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (instagram.com/realdonaldtrump)

Jakarta, IDN Times - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyebut Kamala Harris, sebagai jaksa beraliran Marxis dengan catatan anti-polisi dan pro-kriminal. Trump juga mengklaim kejahatan kekerasan telah meningkat 43 persen sejak Harris menjabat.

"Ada peningkatan 43 persen dalam kejahatan kekerasan. Ini semua adalah angka pemerintah," ujar Trump di Michigan pada Selasa (20/8/2024), dilansir dari The Guardian.

Klaim ini bertentangan dengan statistik resmi yang menunjukkan kejahatan kekerasan justru berada pada titik terendah dalam hampir 50 tahun di AS. Serangan ini dilontarkan saat Konvensi Nasional Partai Demokrat sedang berlangsung di Chicago.

1. Trump tuduh Harris dukung pengurangan dana kepolisian

Trump menggambarkan Harris sebagai sosok yang anti-polisi dan pro-kriminal. Dia pun menuduh Harris mendukung gerakan pengurangan dana kepolisian.

"Jika dia pernah punya kesempatan, dia akan melakukan apa pun yang dia bisa untuk mengurangi dana kepolisian karena di situlah semangatnya, di situlah hatinya, dan kita tidak bisa memiliki presiden seperti itu," ujar Trump.

Dia turut menyalahkan Harris atas kenaikan pencurian di toko saat menjabat sebagai jaksa agung California satu dekade lalu. Trump mengklaim Harris memperkenalkan konsep untuk tidak menuntut pencurian di bawah 950 dolar AS (sekitar Rp14,7 juta).

Namun, kebijakan tersebut sebenarnya adalah hasil dari undang-undang yang disetujui pemilih California pada 2014.

"Bayangkan, para pencuri ini membawa kalkulator saat mencuri. Mereka menghitung agar nilai curiannya tidak lebih dari 950 dolar AS. Padahal, itu sebenarnya tidak perlu, karena bahkan pencurian di atas nilai itu pun tidak dituntut," ujar Trump. 

Pernyataan ini disambut tawa oleh para petugas kepolisian di sekitarnya.

Baca Juga: Donald Trump Disebut Sering Ejek Pendukungnya Sendiri

2. Trump janji berikan kekebalan hukum untuk polisi

Dalam upayanya menarik dukungan dari penegak hukum, Trump berjanji untuk melindungi petugas kepolisian dari pertanggungjawaban hukum.

"Kami akan menjamin kekebalan," ujar Trump, tanpa memberikan rincian lebih lanjut tentang bagaimana kebijakan tersebut akan diimplementasikan.

Trump juga berjanji akan menindak keras jaksa lokal yang menolak menegakkan hukum. Ia mengklaim mereka telah menghancurkan kehidupan polisi yang hanya melakukan pekerjaan mereka.

"Selama empat tahun terakhir, kaum kiri Marxis telah menyerang penegak hukum kita. Mereka merusak martabat dan semangat polisi, akibatnya kejahatan merajalela di negara kita," klaim Trump.

Mantan presiden itu kembali menyalahkan imigran atas peningkatan kejahatan yang dia klaim terjadi. Walaupun, klaimnya ini bertentangan dengan data yang menunjukkan imigran sebenarnya lebih jarang melakukan kejahatan dibandingkan warga AS.

"Kita memiliki penjahat dari seluruh dunia yang membanjiri negara kita saat ini," ujar Trump.

Verified Writer

Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya