TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Seniman Hong Kong Ditahan karena Peringati Pembantaian Tiananmen 

Hong Kong semakin ketat awasi peringatan insiden Tiananmen

ilustrasi bendera Hong Kong. (unsplash.com/engin akyurt)

Jakarta, IDN Times - Polisi Hong Kong menahan seorang seniman bernama Sanmu Chen, hanya beberapa jam sebelum peringatan 35 tahun pembantaian Tiananmen pada Senin malam (3/6/2024). Pembantaian Tiananmen merujuk pada tragedi 4 Juni 1989, ketika tentara China menindak demonstran pro-demokrasi secara brutal di Lapangan Tiananmen, Beijing. Insiden ini diperkirakan menewaskan ratusan hingga ribuan orang.

Melansir dari ABC News, Chen ditahan setelah terlihat membuat isyarat tangan membentuk angka "8964", mereferensikan tanggal bersejarah peristiwa tersebut. Ia juga mempraktikkan ritual menuang anggur di tanah, sebuah tradisi Tionghoa untuk menghormati orang yang telah meninggal

Baca Juga: Diduga Mata-mata Hong Kong, Eks Marinir Inggris Ditemukan Tewas 

1. Kronologi penahanan Sanmu Chen

Melansir dari The Guardian, Chen sedang berdiri di luar stasiun Causeway Bay dan dikelilingi wartawan saat ia melakukan aksi simbolisnya untuk mengenang korban Tiananmen. Tidak lama berselang, aparat kepolisian tiba di lokasi dan langsung membawa seniman itu ke dalam mobil polisi.

Seorang juru bicara Kepolisian Hong Kong mengonfirmasi bahwa mereka menerima laporan adanya pria yang diduga membuat kekacauan di tempat kejadian. Atas dasar laporan itulah Chen kemudian digiring ke kantor polisi untuk diinterogasi.

Namun, setelah menjalani pemeriksaan, ia akhirnya dibebaskan tanpa syarat.

2. Ketegangan di Hong Kong menjelang peringatan Tiananmen

Kantor berita AFP melaporkan suasana tegang di Hong Kong pada malam penahanan Chen. Sejumlah besar personel kepolisian terlihat berjaga di area sekitar dan memeriksa beberapa individu, termasuk seorang turis Tiongkok yang tidak sengaja menyalakan senter ponsel.

Sebuah insiden menegangkan lain melibatkan pria lanjut usia yang ditinggal sendirian setelah putrinya dibawa polisi. Istrinya yang datang menjemput mengeluhkan tindakan aparat.

"Jika memang mau menangkap provokator, silakan. Tapi jangan ganggu warga biasa seperti kami," ucapnya.

Pemerintah Hong Kong sebelumnya telah menangkap delapan orang berdasarkan UU keamanan nasional yang baru. Mereka diduga menyebarkan pesan menghasut di media sosial menjelang peringatan Tiananmen.

Baca Juga: Hong Kong Resmi Larang Penggunaan Plastik Sekali Pakai

Verified Writer

Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya