11 Hari Menjabat, Wakil Presiden Iran Resign
Kecewa dengan komposisi kabinet baru Iran
Intinya Sih...
- Mohammad Javad Zarif, Wakil Presiden Iran untuk Urusan Strategi, mengundurkan diri hanya 11 hari setelah penunjukannya
- Kabinet baru Pezeshkian didominasi oleh politisi konservatif dan hanya satu perempuan, bertentangan dengan janji kampanye untuk reformasi
- Zarif merasa kecewa karena tujuh dari 19 menteri yang dinominasikan bukan pilihannya, serta tidak berhasil mencapai inklusi perempuan, pemuda, dan kelompok etnis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mohammad Javad Zarif, Wakil Presiden Iran untuk Urusan Strategi, memutuskan untuk mengundurkan diri pada Minggu (11/8/2024). Melansir dari Deutsche Welle, pengunduran diri tersebut terjadi hanya 11 hari setelah penunjukannya.
Hal ini menyusul pengumuman komposisi kabinet baru oleh Presiden Masoud Pezeshkian.Keputusan Zarif memicu gelombang kritik terhadap pemerintahan baru Pezeshkian.
Kabinet yang diusulkan didominasi oleh politisi konservatif dan hanya memasukkan satu perempuan. Ini bertentangan dengan janji kampanye Pezeshkian untuk membawa perubahan dan reformasi.
Zarif, yang sebelumnya menjabat sebagai menteri luar negeri Iran dan memimpin negosiasi kesepakatan nuklir 2015, menyatakan kekecewaannya melalui unggahan di media sosial.
"Saya merasa tidak puas dengan hasil kerja saya dan menyesali ketidakmampuan saya memenuhi harapan," tulisnya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.