TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pembersihan Puing Gaza Butuh 15 Tahun, Biaya Capai Rp9,7 Triliun 

PBB: Puing Gaza mengandung bahan peledak dan jasad korban

salah satu sudut kota Gaza. (unsplash.com/Mohammed Ibrahim)

Jakarta, IDN Times - Pembersihan puing-puing perang di Jalur Gaza diperkirakan akan memakan waktu hingga 15 tahun. Laporan terbaru dari Program Lingkungan PBB (UNEP) mengungkapkan skala kerusakan yang luar biasa akibat konflik berkelanjutan di wilayah tersebut.

Menurut penilaian UNEP, dibutuhkan lebih dari 100 truk untuk memindahkan sekitar 40 juta ton puing-puing dari Gaza. Biaya pembersihan diperkirakan mencapai 600 juta dolar AS atau setara Rp9,7 triliun

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyatakan bahwa puing-puing tersebut juga mengandung ancaman mematikan bagi penduduk Gaza.

"Puing-puing mengandung bahan peledak yang belum meledak dan zat berbahaya," ungkap UNRWA dalam pernyataannya, Senin (15/7/2024).

1. Sekitar 137 ribu bangunan di Gaza rusak

Laporan UNEP menunjukkan bahwa 137.297 bangunan di Gaza mengalami kerusakan. Angka ini lebih dari setengah total bangunan di wilayah tersebut. Dari jumlah tersebut, 65 persen merupakan pemukiman warga.

"Tingkat kerusakan infrastruktur sangat parah. Di Khan Younis, Gaza Selatan, tidak ada satu bangunan pun yang tidak terdampak," ujar seorang pejabat PBB yang bertugas di Gaza, dilansir dari The Guardian.

Pejabat tersebut menambahkan bahwa topografi Gaza telah berubah akibat serangan.

"Ada bukit-bukit baru yang sebelumnya tidak ada. Bom seberat 2 ribu pon (907 kg) yang dijatuhkan Israel benar-benar mengubah bentang alam," jelasnya.

Volume puing-puing akibat konflik terkini diperkirakan 13 kali lebih banyak dari total puing yang dihasilkan oleh semua konflik di Gaza sejak 2008. Sebagai perbandingan, pada perang Gaza 2014, hanya 2,4 juta ton puing yang perlu dihilangkan.

Baca Juga: Inggris soal Gencatan Senjata: Perang Gaza Tidak Bisa Ditoleransi Lagi

2. Puing-puing mengandung bahan peledak dan zat berbahaya

Proses pembersihan puing-puing Gaza akan sulit karena adanya ancaman tersembunyi. UNEP melaporkan bahwa puing-puing tersebut mengandung bahan peledak dan zat berbahaya seperti asbes, mineral beracun yang dapat menyebabkan penyakit paru-paru, termasuk kanker.

Badan Pertahanan Sipil Gaza mencatat lebih dari 10 ledakan terjadi setiap minggu akibat bahan peledak yang terkubur, menyebabkan kematian dan luka-luka.

Pehr Lodhammar, mantan kepala Layanan Aksi Ranjau PBB untuk Irak, memperkirakan sekitar 10 persen senjata yang ditembakkan gagal meledak dan harus dihilangkan oleh tim penjinak ranjau. Lodhammar menjelaskan bahwa proses pembersihan dan pembangunan kembali akan berlangsung lambat dan penuh bahaya.

Selain itu, UNEP juga melaporkan bahwa jasad manusia terkubur di bawah puing-puing bangunan dalam jumlah besar.

Verified Writer

Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya