TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Partai Liberal Kanada Kalah di Basis Sendiri, PM Trudeau Kian Melemah

Liberal kalah di wilayah yang telah dikuasai selama 50 tahun

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau. (x.com/JustinTrudeau)

Jakarta, IDN Times - Partai Liberal pimpinan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, kalah dalam pemilihan khusus di Montreal pada Senin (16/9/2024). Bloc Québécois, partai yang mendukung kemerdekaan Quebec, berhasil merebut kursi parlemen di distrik LaSalle–Émard–Verdun yang selama ini menjadi basis kuat Liberal.

Kekalahan ini menjadi pukulan kedua bagi Partai Liberal dalam tiga bulan terakhir, setelah sebelumnya juga kalah di Toronto pada Juni lalu. Hasil ini semakin menunjukkan merosotnya dukungan terhadap Partai Liberal, bahkan di wilayah-wilayah yang selama ini dianggap sebagai benteng tak tergoyahkan mereka.

"Jelas ini bukan hasil yang menyenangkan, kalah tipis dalam pemilihan khusus. Tapi kami tahu bahwa kami memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat," ujar Trudeau, dilansir dari Al Jazeera pada Selasa (17/9/2024).

1. Liberal kehilangan kursi yang dikuasai selama 50 tahun

Kekalahan di LaSalle–Émard–Verdun memiliki arti penting mengingat distrik ini telah dikuasai Partai Liberal selama lebih dari setengah abad. Bahkan, dalam pemilihan umum 2021, partai Trudeau berhasil memenangkan distrik tersebut dengan selisih lebih dari 20 poin persentase.

Pemilihan khusus ini dianggap sebagai peringatan terhadap kepemimpinan Trudeau yang semakin tidak populer.

Hasil akhir menunjukkan kandidat Bloc Québécois, Louis-Philippe Sauvé, unggul tipis dengan 28 persen suara. Ia mengalahkan Laura Palestini dari Partai Liberal yang hanya meraih 27,2 persen suara. Sementara itu, kandidat Partai Demokrat Baru (NDP) menempati posisi ketiga dengan 26,1 persen suara.

Baca Juga: Trudeau Terancam Mosi Tidak Percaya dari Partai Konservatif Kanada

2. Popularitas Trudeau anjlok di tengah krisis ekonomi

Melansir New York Times, popularitas Trudeau terus menurun karena pemerintahannya dianggap tidak responsif terhadap kekhawatiran warga Kanada. Isu-isu seperti biaya hidup yang tinggi, kelangkaan perumahan, dan tuduhan campur tangan asing dalam politik Kanada menjadi sorotan utama yang mempengaruhi sentimen pemilih.

Survei terbaru menunjukkan tingkat persetujuan Trudeau stagnan di sekitar 20 persen selama setahun terakhir. Bahkan, dalam kampanye pemilihan khusus ini, Trudeau nyaris tidak terlihat.

Laura Palestini, kandidat Liberal, juga terlihat berusaha menjaga jarak dari Trudeau selama kampanye. Ia tampak berupaya untuk membedakan dirinya dari citra Trudeau yang semakin negatif.

"Pemilihan ini tentang saya, bukan tentang Perdana Menteri," katanya dalam wawancara dengan Canadian Press.

Verified Writer

Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya