TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Partai Konservatif Kanada Berupaya Menggulingkan PM Trudeau

Konservatif layangkan mosi, desak pemilu dini

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau. (x.com/JustinTrudeau)

Intinya Sih...

  • Partai Konservatif Kanada mengajukan mosi tidak percaya terhadap pemerintahan Justin Trudeau.
  • Popularitas Trudeau menurun, namun kurangnya dukungan membuat kemungkinan jatuhnya pemerintahan kecil.
  • Pemerintah Liberal menyerang balik dengan memfokuskan debat pada alternatif yang ditawarkan Konservatif.

Jakarta, IDN Times - Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Kanada, Justin Trudeau, terancam bubar. Partai Konservatif Kanada mengajukan mosi tidak percaya terhadap pemerintahannya pada Selasa (24/9/2024).

Pemimpin Konservatif Pierre Poilievre mendesak diadakannya pemilihan umum lebih awal dan mengajukan mosi tersebut di depan Majelis Rendah. Mosi akan dibahas pada hari Selasa dan diputuskan melalui pemungutan suara pada hari Rabu (25/9).

"Majelis tidak memiliki kepercayaan terhadap Perdana Menteri dan Pemerintah," bunyi mosi singkat yang diajukan Poilievre, dilansir dari CTV News.

Meskipun popularitas Trudeau menurun, mosi ini tampaknya tidak akan berhasil menjatuhkan pemerintahan karena kurangnya dukungan.

1. Kritik terhadap pemerintahan Trudeau

Poilievre melancarkan kritik tajam terhadap kegagalan Trudeau dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi Kanada. Dilansir France 24, ia menyoroti melonjaknya biaya hidup, krisis perumahan, dan meningkatnya angka kejahatan sebagai bukti kegagalan pemerintahan Liberal selama sembilan tahun terakhir.

"Janji Kanada, setelah sembilan tahun pemerintahan Liberal, telah hancur," ujar Poilievre dalam pidatonya di Majelis Rendah, dikutip dari CTV News.

Global News melansir, jajak pendapat terbaru menunjukkan dukungan untuk Trudeau dan pemerintah Liberal berada pada titik terendah baru. Survei Angus Reid mencatat Konservatif unggul jauh dengan 43 persen niat pemilih, dibandingkan hanya 21 persen untuk partai Liberal.

Menanggapi kritik tersebut, Trudeau mengakui rakyat Kanada sedang menghadapi masa yang sangat sulit.

"Orang-orang sedang kesulitan. Mereka kesulitan membayar bahan makanan, membayar sewa, mengisi tangki bahan bakar," katanya saat tampil di acara Late Show with Stephen Colbert, Senin (23/9/2024) malam.

Baca Juga: Lebanon Dibom, Aktivis AS Protes Dukungan Washington terhadap Israel

2. Mosi diprediksi akan gagal

Meskipun kritik terhadap pemerintahan Trudeau menguat, mosi tidak percaya ini diperkirakan tidak akan berhasil. NDP dan Bloc Québécois telah menyatakan akan menolak mosi tersebut, membuat kemungkinan jatuhnya pemerintahan Trudeau menjadi kecil.

Pemerintah Liberal pun menyerang balik dengan memfokuskan debat pada alternatif yang ditawarkan Konservatif.

"Hari ini yang kita lakukan adalah menunjukkan bahwa Majelis ini tidak memiliki kepercayaan terhadap pemimpin Partai Konservatif Kanada," ujar Pemimpin Pemerintah di Majelis Rendah, Karina Gould. 

Sementara itu, Pemimpin NDP Jagmeet Singh mengkritik rencana Konservatif yang dianggap akan memotong layanan kesehatan.

"Memotong layanan kesehatan adalah inti dari nilai-nilai Konservatif," ujar Singh, dilansir dari Global News.

3. Trudeau berada di New York saat mosi dibahas

Perdebatan di Parlemen menjadi panas dengan ketua sidang berulang kali menegur anggota parlemen karena saling mengejek. Sementara itu, Trudeau sendiri berada di New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB saat mosi dibahas di Parlemen.

Menanggapi situasi politik di negaranya, Trudeau menyatakan, "Jelas, Konservatif lebih memikirkan kekuasaan saat ini. Saya memikirkan bagaimana kita bisa membantu warga Kanada dengan sebaik-baiknya."

Meski mosi kali ini diprediksi akan gagal, Konservatif akan memiliki kesempatan lain untuk mengajukan mosi tidak percaya pada hari Kamis (26/9). Mereka juga akan memiliki tiga kesempatan lagi antara sekarang dan liburan Natal.

Anggota Parlemen Bloc Québécois, Alain Therrien, menyebut mosi Konservatif tidak masuk akal namun menegaskan masih ada kesempatan lain untuk menjatuhkan pemerintah Liberal.

"Kami berada dalam situasi di mana akan ada kesempatan lain untuk menjatuhkan pemerintah, jadi kami katakan mari beri pemerintah kesempatan," ujarnya.

Baca Juga: Pidato Terakhir Biden di PBB: Pemimpin Dunia Harus Tetap Optimis

Verified Writer

Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya