Macron Tunjuk Michel Barnier Jadi PM Prancis, Akhiri Kebuntuan Politik
Barnier berjanji fokus ke pendidikan, keamanan dan imigrasi
Intinya Sih...
- Michel Barnier, Perdana Menteri Prancis baru, berjanji fokus pada pendidikan, keamanan, dan pengendalian imigrasi.
- Tantangan terbesar Barnier adalah mendapatkan dukungan mayoritas parlemen untuk bertahan dari mosi tidak percaya dan menyusun anggaran 2025.
- Penunjukan Barnier menuai reaksi beragam dari spektrum politik Prancis, dengan koalisi sayap kiri mengecam keputusan ini sebagai penolakan demokrasi.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengakhiri dua bulan kebuntuan politik dengan menunjuk Michel Barnier sebagai Perdana Menteri baru pada Kamis (5/9/2024). Barnier, mantan perunding Brexit Uni Eropa berusia 73 tahun, menjadi Perdana Menteri tertua dalam sejarah Republik Kelima Prancis.
Penunjukan ini terjadi hampir dua bulan setelah pemilihan umum kilat Juni lalu membelah parlemen. Barnier yang dikenal sebagai politisi konservatif kini menghadapi tugas berat membentuk pemerintahan yang dapat bertahan di Majelis Nasional yang terpecah menjadi tiga blok politik besar.
"Prancis telah sampai pada momen yang serius. Semua kekuatan politik harus dihormati dan didengarkan, dan saya maksudkan semuanya," ujar Barnier dalam pidato pertamanya sebagai Perdana Menteri, dilansir dari BBC.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.