TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jerman Tolak Banding Bos Nazi, Dituduh Terlibat Bunuh 10.500 Orang

Usianya sudah 99 tahun

kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau di Polandia. (unsplash.com/Lāsma Artmane)

Jakarta, IDN Times - Pengadilan Jerman menolak banding Irmgard Furchner, mantan sekretaris Nazi berusia 99 tahun, pada Selasa (20/8/2024). Furchner sebelumnya dinyatakan bersalah karena dianggap terlibat dalam lebih dari 10.500 pembunuhan di kamp konsentrasi Stutthof selama Perang Dunia II.

Keputusan ini menguatkan vonis pengadilan negara bagian Itzehoe, Jerman Utara, pada Desember 2022. Putusan itu menjatuhkan hukuman 2 tahun penjara dengan masa percobaan kepada Furchner.

Kasus ini menjadi salah satu upaya terakhir Jerman untuk mengadili mereka yang terlibat dalam kejahatan Nazi, meskipun sudah hampir 80 tahun telah berlalu sejak berakhirnya Perang Dunia II.

1. Furchner dianggap secara sadar dukung ribuan tahanan

Melansir The Guardian, Furchner bekerja sebagai stenografer di kantor komandan kamp Stutthof dari 1 Juni 1943 hingga 1 April 1945. Pengadilan meyakini bahwa selama periode tersebut, Furchner secara sadar dan sengaja mendukung pembunuhan kejam terhadap 10.505 tahanan.

Kamp Stutthof awalnya merupakan titik pengumpulan Yahudi dan warga Polandia non-Yahudi dari Danzig (kini Gdansk, Polandia). Namun, kemudian berubah menjadi kamp kerja paksa, terutama untuk warga Polandia dan Soviet.

Metode pembunuhan di Stutthof meliputi pemberian gas, kondisi kamp yang buruk dan deportasi ke kamp Auschwitz.

Selain tahanan Yahudi dan Polandia, kamp Stutthof juga menahan tahanan politik, tersangka kriminal, orang yang dicurigai homoseksual, dan Saksi Yehuwa. Tercatat lebih dari 60 ribu orang tewas di kamp ini selama masa operasinya.

Baca Juga: Rusia Protes Jerman soal Investigasi Pipa Nord Stream

2. Preseden hukum 2011 jadi dasar putusan kasus Furchner

Kasus Furchner didasarkan pada preseden hukum yang ditetapkan pada 2011 dalam kasus John Demjanjuk, mantan penjaga kamp kematian Sobibor. Sejak itu, pengadilan Jerman menganggap bahwa membantu fungsi kamp konsentrasi sudah cukup untuk menjatuhkan hukuman sebagai pembantu pembunuhan. Fruchner tidak perlu terbukti terlibat dalam pembunuhan spesifik.

Furchner diadili di pengadilan remaja karena usianya 18-19 tahun saat kejadian. Meski demikian, kasus ini tetap signifikan karena mungkin menjadi yang terakhir dari jenisnya. Hal ini mengingat usia para tersangka yang kini sudah sangat tua.

Juru bicara kantor jaksa federal khusus di Ludwigsburg menyatakan bahwa saat ini masih ada tiga kasus lain terkait kejahatan Nazi yang sedang ditangani. Namun, usia lanjut para tersangka memunculkan pertanyaan tentang kelayakan mereka untuk diadili.

Verified Writer

Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya