Eks Penasihat Trump Desak AS Lanjutkan Uji Coba Nuklir
Pakar peringatkan risiko perlombaan senjata
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mantan penasihat keamanan nasional di era Presiden Donald Trump, Robert O'Brien, mendesak Amerika Serikat (AS) untuk melanjutkan uji coba senjata nuklir. Ia juga meminta Washington mempertimbangkan kembali produksi bahan baku senjata nuklir seperti plutonium dan uranium.
Menurut para pakar, usulan yang ia sampaikan dalam sebuah artikel opini di jurnal Foreign Affairs ini berisiko mempercepat perlombaan senjata nuklir global. Gagasan ini juga bertolak belakang dengan kebijakan Presiden Joe Biden yang lebih menekankan pada upaya pengendalian senjata.
1. Kontroversi usulan kebijakan nuklir O'Brien
O'Brien, yang diperkirakan akan menduduki posisi penting jika Trump terpilih kembali, berargumen bahwa AS perlu mempertahankan keunggulan kuantitas dan kualitas senjata nuklirnya dibanding China-Rusia. Untuk itu, ia menyerukan pencabutan moratorium atau penghentian sementara uji coba nuklir yang telah berlaku sejak 1992.
"Washington harus menguji coba senjata nuklir baru secara langsung, bukan hanya simulasi komputer, untuk memastikan keandalan dan keamanannya," tulis O'Brien, dilansir dari The Guardian pada Rabu (19/6/2024).
Ia juga mendesak AS melanjutkan produksi uranium-235 dan plutonium-239, dua bahan utama pembuat bom atom. Usulan ini dinilai sangat kontras dengan arah kebijakan pemerintahan Biden saat ini.
Baca Juga: Putin: Hukuman terhadap Trump Merusak Citra Demokrasi AS
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.