Dianggap Toksik, Sejumlah Anggota Parlemen Inggris Tinggalkan X
Mantan eksekutif Twitter serukan penangkapan Elon Musk
Intinya Sih...
- Anggota parlemen Inggris dari Partai Buruh meninggalkan platform media sosial X karena kekhawatiran atas penyebaran kebencian dan disinformasi
- Elon Musk dituduh mengubah platform menjadi sarana musuh asing dan kelompok sayap kanan untuk menyebarkan pesan, serta terlibat dalam perselisihan publik dengan pemimpin Partai Buruh
- Mantan eksekutif Twitter, Bruce Daisley, serukan sanksi pribadi dan bahkan ancaman surat perintah penangkapan bagi Elon Musk jika terbukti menghasut kerusuhan publik melalui platformnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sejumlah anggota parlemen Inggris dari Partai Buruh mulai meninggalkan platform media sosial X. Langkah ini diambil karena meningkatnya kekhawatiran atas penyebaran kebencian dan disinformasi di platform tersebut.
Elon Musk, pemilik X, dituduh telah mengubah platform menjadi sarana bagi musuh asing dan kelompok sayap kanan untuk menyebarkan pesan mereka. Keputusan para politisi ini juga dipicu oleh peran X dalam penyebaran misinformasi terkait kerusuhan di Inggris baru-baru ini.
Situasi ini semakin memanas setelah Musk terlibat dalam perselisihan publik dengan Keir Starmer, pemimpin Partai Buruh. Musk menyatakan bahwa kerusuhan yang terjadi menandakan perang saudara tak terelakkan di Inggris. Sontak pernyataan ini menuai banyak kritik dari politikus Inggris.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.