TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS Tidak Diberitahu Soal Serangan Israel yang Tewaskan Nasrallah 

Biden baru tahu setelah pesawat Israel di udara

Presiden AS, Joe Biden dan Wakil Presiden AS, Kamala Harris. (twitter.com/@POTUS)

Intinya Sih...

  • AS tidak diberitahu sebelumnya tentang serangan udara Israel yang menewaskan pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah di Beirut.
  • Dukungan AS kepada Israel tetap kuat, namun AS khawatir konflik ini bisa meluas menjadi perang regional.
  • Presiden Biden meyakini perlunya waktu dan ruang untuk diplomasi di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hizbullah.

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) mengaku tidak diberi pemberitahuan sebelumnya tentang serangan udara Israel yang menewaskan pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, di pinggiran Beirut. John Kirby, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, mengungkapkan bahwa Presiden AS, Joe Biden baru mengetahui tentang serangan tersebut setelah pesawat Israel sudah berada di udara.

Meski demikian, Kirby menegaskan dukungan AS kepada Israel. Namun, ia juga mengakui adanya korban sipil dalam serangan tersebut.

"Kami yakin ada korban sipil, meski belum bisa memastikan jumlahnya. Saat ini kami sedang berkomunikasi dengan pihak Israel untuk mendapatkan informasi lebih lanjut," ujar Kirby, dikutip dari The Guardian, Senin (30/9/2024).

1. AS khawatir konflik meluas jadi perang regional

Menanggapi situasi yang semakin tegang, Kirby menyatakan kekhawatiran AS bahwa konflik ini bisa meluas menjadi perang regional. AS juga akan mengawasi dengan cermat retorika dan tindakan Iran pasca serangan tersebut.

"Kami telah khawatir sejak awal bahwa ini bisa meluas menjadi perang regional," katanya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dilaporkan baru mengetahui tentang serangan tersebut saat mendarat di Washington setelah berbicara di New York. Blinken menegaskan bahwa diplomasi adalah jalan terbaik ke depan, meskipun pengeboman Israel ke Lebanon terus berlanjut.

"Timur Tengah dan dunia menghadapi momen yang genting," ujar Blinken kepada wartawan di New York.

Baca Juga: Fakta Hassan Nasrallah, Pemimpin Hizbullah yang Ditakuti Israel

2. AS dukung hak Israel membela diri

Meskipun tidak diberitahu sebelumnya, AS tetap mendukung Israel. Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, dalam pertemuannya dengan timpalannya dari Israel, Yoav Gallant, menekankan bahwa Israel berhak untuk membela diri.

"AS berkomitmen untuk mencegah Iran dan mitra serta proksinya  memanfaatkan situasi atau memperluas konflik," kata Austin.

Kirby juga menyatakan bahwa AS tidak berduka atas kematian Nasrallah. Ia menggambarkan Nasrallah sebagai teroris yang bertanggung jawab atas kematian warga Amerika dan Israel. Namun, ia menegaskan bahwa AS tetap berduka atas hilangnya nyawa warga sipil dalam serangan tersebut.

"Kami terus berbicara dengan Israel tentang langkah-langkah selanjutnya yang tepat," tambah Kirby.

3. AS merasa belum perlu mengevakuasi warganya

Presiden Biden meyakini perlunya waktu dan ruang untuk diplomasi di tengah meningkatnya ketegangan. AS menginginkan adanya gencatan senjata untuk memberi kesempatan bagi upaya diplomasi dalam menyelesaikan konflik.

Meski situasi tegang, Departemen Luar Negeri AS menyatakan tidak merasa perlu melakukan evakuasi warga Amerika dari Israel dan Lebanon. Kirby menambahkan bahwa masih ada operasi penerbangan komersial dari Beirut yang tersedia bagi warga Amerika yang ingin meninggalkan wilayah tersebut.

"Kami kembali mendesak warga Amerika, jika Anda berada di Lebanon dan ingin pergi, pergilah sekarang selama opsi ini masih tersedia bagi Anda," imbau Kirby, dilansir dari The Hill. 

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan menolak proposal gencatan senjata sementara dengan Hizbullah yang ditawarkan AS dan beberapa sekutunya. 

Baca Juga: Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah Dibunuh Pakai Bom Buatan AS

Verified Writer

Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya