TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS Gelontorkan Dana Rp8,1 Triliun untuk Perkuat Pertahanan Filipina

Respons terhadap meningkatnya agresi China di kawasan

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken. (twitter.com/SecBlinken)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) berencana mengucurkan dana sebesar 500 juta dolar AS (sekitar Rp8,1 triliun) untuk memperkuat pertahanan Filipina. Hal ini disampaikan dalam kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin ke Manila pada Selasa (30/7/2024).

Kunjungan pejabat tinggi AS tersebut bertujuan memperkuat aliansi pertahanan dengan Filipina di tengah meningkatnya agresi China di kawasan.

Presiden Ferdinand Marcos Jr. menyambut baik kedatangan Blinken dan Austin, memuji komunikasi yang terbuka antara Washington dan Manila dalam aliansi pertahanan mereka.

Duta Besar Filipina untuk AS, Jose Manuel Romualdez, menyatakan bahwa langkah ini diambil karena China tidak akan berhenti dengan tindakan agresifnya di kawasan. Filipina bertekad untuk terus memperkuat pertahanan teritorialnya dengan bantuan AS dan sekutu militer lainnya.

1. Rincian pendanaan militer AS ke Filipina

Dari total 500 juta dolar AS yang digelontorkan, sekitar 125 juta dolar AS atau Rp2 triliun akan dialokasikan untuk pembangunan dan perbaikan di area pangkalan militer Filipina. Area tersebut nantinya akan ditempati oleh pasukan AS di bawah Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang Ditingkatkan (EDCA) tahun 2014.

Romualdez mengungkapkan bahwa pendanaan militer AS ke Filipina berpotensi meningkat dua kali lipat tahun depan, tergantung pada kapasitas penyerapan. Hal ini menunjukkan komitmen jangka panjang AS dalam memperkuat kemampuan pertahanan Filipina.

Selain itu, AS dan Filipina juga sedang membahas perjanjian keamanan baru bernama Perjanjian Keamanan Umum Informasi Militer (GSOMIA). Perjanjian ini memungkinkan AS memberikan intelijen tingkat tinggi dan senjata yang lebih canggih kepada Filipina, dengan jaminan kerahasiaan yang ketat.

Baca Juga: Dokter AS Sebut Korban Jiwa di Gaza Lampaui 92 Ribu Orang

2. Penguatan aliansi AS-Filipina di tengah ketegangan dengan China

Penguatan aliansi AS-Filipina terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dengan China di Laut China Selatan. Baru-baru ini, Filipina dan China mencapai kesepakatan sementara untuk mencegah bentrokan di kawasan tersebut. Kesepakatan ini menyusul insiden kekerasan pada 17 Juni lalu di Karang Thomas Kedua yang dikuasai Filipina.

Meski demikian, Filipina berkomitmen untuk memperkuat pertahanan teritorialnya. Presiden Marcos Jr. telah menyetujui perluasan kehadiran militer AS di empat pangkalan militer Filipina tambahan pada tahun lalu. Keputusan ini diikuti dengan pelaksanaan latihan perang terbesar antara pasukan Filipina dan AS di bawah pemerintahan Marcos.

Blinken menyoroti peningkatan keterlibatan tingkat tinggi antara AS dan Filipina dalam berbagai isu.

"Ada bukti nyata dari keterlibatan tingkat tinggi yang stabil antara negara kita yang mencakup berbagai isu dan peluang yang menyatukan kita, tidak hanya keamanan tetapi juga ekonomi," ujar Blinken, dilansir dari Associated Press.

Verified Writer

Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya