TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Alabama Eksekusi Terpidana dengan Metode Gas Nitrogen Kontroversial 

Alan Miller dieksekusi mati atas kasus pembunuhan

ilustrasi bendera Amerika Serikat. (unsplash.com/Brandon Mowinkel)

Jakarta, IDN Times - Alan Eugene Miller, terpidana mati di Alabama, Amerika Serikat (AS), dieksekusi menggunakan metode gas nitrogen pada Kamis (26/9/2024). Eksekusi ini menjadi yang kedua di AS menggunakan metode kontroversial tersebut.

Miller meninggal dunia pada pukul 18.38 waktu setempat setelah gas nitrogen dialirkan selama sekitar 15 menit. Ini menjadi eksekusi ke-1600 sejak hukuman mati diberlakukan kembali pada tahun 1976. Miller sendiri dihukum mati pada tahun 2000 atas pembunuhan tiga pria di tempat kerjanya pada tahun 1999.

Peristiwa ini kembali memicu perdebatan tentang metode hukuman mati dan etika di baliknya, terutama terkait penggunaan gas nitrogen yang masih relatif baru dan kontroversial.

1. Proses eksekusi Miller

Saksi mata melaporkan, Miller bergetar di atas brankar selama sekitar 2 menit, diikuti dengan 6 menit napas terengah-engah sebelum akhirnya berhenti bergerak. Sebelum eksekusi dimulai, Miller sempat menyatakan tidak melakukan apa-apa untuk dieksekusi.

Komisioner Departemen Pemasyarakatan Alabama, John Hamm, menegaskan bahwa eksekusi berjalan sesuai rencana dan protokol.

"Ada gerakan tubuh yang tidak disengaja saat tubuh kekurangan oksigen. Itu adalah hal yang sudah kami perkirakan," ujar Hamm dalam konferensi pers, dilansir dari The Independent.

Gubernur Alabama Kay Ivey juga memberikan pernyataan setelah eksekusi.

"Tindakannya bukanlah kegilaan, melainkan kejahatan murni. Tiga keluarga selamanya berubah karena kejahatannya yang keji, dan saya berdoa agar mereka dapat menemukan ketenangan setelah bertahun-tahun," kata Ivey, dikutip dari CNN. 

Baca Juga: Irak Hukum Gantung 21 Narapidana atas Kasus Terorisme

2. Kontroversi seputar metode eksekusi gas nitrogen

Sebelum eksekusinya, Miller menantang protokol gas nitrogen Alabama dalam gugatan federal. Ia mengklaim metode tersebut bisa menyebabkan penderitaan yang tidak semestinya dan melanggar perlindungan Amandemen Kedelapan terhadap hukuman yang kejam dan tidak biasa. Namun, gugatan tersebut diselesaikan bulan lalu dengan syarat yang dirahasiakan.

Pendukung metode eksekusi gas nitrogen mengklaim bahwa seseorang kemungkinan akan kehilangan kesadaran segera setelah prosedur dimulai. Ini menjadikannya lebih manusiawi dibandingkan metode eksekusi lainnya.

Namun, para dokter menyatakan, mereka tidak dapat memastikan kapan seseorang akan kehilangan kesadaran saat terpapar konsentrasi gas nitrogen yang tinggi.

Pakar PBB bahkan mengutuk keras penggunaan gas nitrogen untuk eksekusi dan menyebutnya sebagai penyiksaan yang didukung negara. 

"Penggunaan metode eksekusi yang telah terbukti menyebabkan penderitaan pada hewan, untuk pertama kalinya pada manusia dan dengan dasar eksperimental, benar-benar mengejutkan," tegas para ahli PBB tersebut.

3. Tren hukuman mati di AS menunjukkan penurunan

Sejak 1976, hukuman mati di AS mengalami lonjakan selama seperempat abad pertama, diikuti penurunan stabil selama seperempat abad berikutnya. Data Death Penalty Information Center menunjukkan, pada akhir 2023 terdapat 21 vonis hukuman mati baru dan 24 eksekusi di AS. Angka ini jauh menurun dari puncaknya pada tahun 1999 dengan 98 eksekusi.

Saat ini, eksekusi tahunan didorong oleh segelintir negara bagian, termasuk Florida dan Texas. Di 35 negara bagian, hukuman mati telah dihapuskan atau tidak digunakan selama lebih dari satu dekade. Namun, beberapa negara bagian masih mencari alternatif metode eksekusi, dengan Alabama, Louisiana, Oklahoma, dan Mississippi telah mengotorisasi penggunaan gas nitrogen.

"Eksekusi yang terjadi hari ini sebenarnya mencerminkan pandangan masyarakat di masa lalu. Keputusan untuk mengeksekusi seseorang biasanya dibuat bertahun-tahun yang lalu, sehingga tidak menggambarkan bagaimana pendapat masyarakat saat ini tentang hukuman mati," ujar Robin M. Maher, direktur eksekutif Death Penalty Information Center, dilansir dari Washington Post. 

Baca Juga: Joe Biden Perketat Aturan Senjata 3D dan Modifikasi Senapan di AS

Verified Writer

Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya